KENDARI, Rubriksultra.com– Sebanyak 15 pasangan calon (Paslon) Kepala Daerah baru saja menuntaskan tahapan psikotes digelar KPU Sultra secara serentak. Sejak pagi hingga pukul 12.00 wita, para petarung Pilkada Sultra fokus menyelesaikan lembar soal tes psikologi disajikan tim penilai dari Himpunan Psikologi Seluruh Indonesia (HIMPSI) Sultra.
Termasuk diantaranya adalah balon Bupati Konawe dari Partai Amanat Nasional (PAN), Kery S Konggoasa. Ditemui inilahsultra.com usai mengikuti tes psikologi, Kery membagi pengalaman kedua mengikuti tes psikologi sebagai peserta Pilkada Konawe.
Dibanding Pilkada Tahun 2013 lalu, Kery merasa ada banyak perbedaan sesi psikotes yang dijalani kali ini.
“Melelahkan tapi bagus. Melatih sikap. Kadang stres karena pertanyaan banyak. 200 lebih. Waktunya singkat harus selesai semua,” ujar Kery yang mengaku menyelesaikan seluruh tes dengan sempurna.
Selama menjalani tes psikologi, paslon diwajibkan menjawab ratusan pertanyaan dalam lembar tes. Kery melanjutkan, lembar tes berisi pertanyaan berantai yang menuntut konsentrasi, kejujuran.
Selain pertanyaan di lembar tes uji psikologi paslon juga diselingi wawancara langsung menyangkut jawaban masing-masing kandidat.
“Harus konsisten. Kalau tidak ketahuan tidak jujur. Itu alat tidak mau jalan (respon,red) kalau kita bohong,” tambah Mantan Ketua DPRD Konawe itu.
Hal baru dan beda dari psikotes kali ini, kata Kery adalah saat seluruh kandidat diminta membuat beberapa simbol karakter. Mereka kemudian diminta menjelaskan filosofi masing-masing gambar karakter yang dibuat.
“Saya gambar mangga, jam, kamera dan catur,” singkat Kery. Ada makna sehingga Kery memilih empat simbol gambar tersebut.
“Mangga itu diapakan saja buahnya tetap manis. Kalau jam, kita harus tepat waktu, kamera untuk introspeksi diri, kalau catur artinya kita mesti ada strategi,” urai Kery menjelaskan panjang lebar simbol karakter yang ia gambar.(***)
Sumber: inilahsultra
