Pegawai Sering Bolos, DPRD Busel Minta Terapkan Absen Digital

BATAUGA– Mendapat tambahan pemasukan tunjangan lauk pauk, tidak membuat aparatur sipil di Kabupaten Buton selatan (Busel) meningkatkan kedisiplinan. Sejumlah kantor pemerintahan di Kabupaten Busel, sering ditinggalkan pegawainya yang memilih pulang cepat.

Padahal Pemkab Buton Selatan resmi menerapkan kebijakan lima hari kerja. Otomatis intensitas waktu pelayanan aparatur terhadap masyarakat Buton Selatan baru akan ditutup pada pukul 16.00 Wita. “Tidak disiplinnya para pegawai busel dikarenakan kurangnya inovasi masing-masing pegawai,” jelas Wakil Ketua DPRD Busel, Pomili Womal.

- Advertisement -

Legislator Demokrat ini menilai pegawai tidak menanamkan komitmen pengabdian terhadap daerah, melainkan sebatas melaksanakan tugas yang diberikan atasannya. “Jadi mereka datang terkecuali harus ada pimpinan,” tambahnya.

Agar tidak menjadi kebiasaan buruk, rencananya dewan akan memanggil Sekda selaku pembina aparatur sipil di Buton Selatan. Dewan akan meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap seluruh pegawai sehingga kedisiplinan dapat terwujudkan. “Kita akan meminta pemerintah menerapkan absen digital yang tidak dapat dimanipulasi, sehingga pegawai yang telat datang dan cepat pulang tersebut dapat terdeteksi,” jelasnya.

Sekda Busel, La Siambo menjelaskan pihaknya sudah berupaya memberikan arahan atas pentingnya disiplin. Rumitnya belum ada kesadaran dari masing-masing pegawai. “Kita sudah perintahkan tiap apel pagi bahwa kedisiplinan ini sangat penting. Ini akan menjadi tugas instansi masing-masing, kami pimpinan mengakui memiliki keterbatasan apalagi kondisi kantornya saat ini berpisah-pisah,” ungkapnya.(***)

 

Facebook Comments
Baca Juga :  Tak Disetor ke Kas Daerah, PAD TPI Wameo jadi Temuan BPK