KENDARI, Rubriksultra.com– Tim seleksi (timsel) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra mulai melakukan komunikasi dengan sekretariat KPU Sultra terkait kesiapan seleksi. Dua anggota timsel Najib Husen dan Faizah Binti Awad mendatangi gedung KPU Sultra, Selasa 30 Januari 2018 untuk bertemu dengan komisioner maupun sekretariat.
“Ini hanya silaturahmi dengan sekretariat KPU karena mereka adalah perpanjangan tangan dari KPU RI,” katanya.
Ada beberapa hal yang dibicarakan timsel dengan sekretariat, salah satunya soal anggaran. Oleh KPU RI, telah mengalokasikan dana Rp 60 juta untuk operasional timsel selama 3 bulan kerja. Namun, timsel menganggapnya perlu ada tambahan mengingat satu orang timsel tidak berdomisili di Kendari.
“Meminta tambahan anggaran karena ada satu timsel berasal dari luar pak Hadar dan membutuhkan mobilitas untuk tetap hadir memantau kita,” jelasnya.
Meski begitu, Najib belum menyebutkan berapa total tambahan anggaran yang dibutuhkan. “Respon KPU akan mencoba lobi KPU RI,” tuturnya.
Menurut dia, KPU Sultra telah membentuk struktur sendiri untuk mendampingi timsel dalam kerjanya. Dari KPU Sultra akan diarahkan oleh komisioner yang tidak akan maju, Andi Sahibuddin. Sedangkan dari sekretariat, akan dipimpin oleh Kepala Bagian SDM KPU Sultra Wasil. “Penanggung jawab pak Sekretaris KPU Sultra,” katanya.
Najib menyebut, mereka tidak akan bersekretariat di gedung KPU Sultra karena pertimbangan ada komisioner incumbent yang akan maju. “Kita akan memilih mencari di luar saja,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sultra Hidayatullah mengaku, kunjungan timsel ini adalah bagian dari PKPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang seleksi anggota KPU. “Mereka harus koordinasi terkait fasilitasi pelaksanaan seleksi,” katanya.
Terkait dengan usulan tambahan anggaran, KPU Sultra akan berkoordinasi dengan KPU RI seperti apa model revisinya nanti. “Ada satu timsel kita berdomisili di Jakarta. Tentu kita akan lakukan evaluasi anggarannya,” jelasnya.(admin)
Sumber: Inilahsultra