KENDARI, Rubriksultra.com- Pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas secara resmi telah ditetapkan sebagai pasangan calon gubernur, Senin 12 Februari 2018.
Setelah penetapan, bersama dua pasang kandidat lainnya, Asrun-Hugua dan Rusda Mahmud-LM Sjafei Kahar akan mencabut nomor urut pada 13 Februari 2018 dan mulai kampanye pada 15 Februari 2018.
Dalam setiap Pilkada, tak jarang ditemukan pratik politik uang (money politic) untuk mempengaruhi pilihan rakyat.
Terkait apakah calon siap melakukan money politic ditanyakan kepada Ali Mazi usai menghadiri acara penetapan paslon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra.
Awalnya, Ali Mazi tampak semangat menjelaskan tentang kekagumannya atas sikap Bupati Muna Barat LM Rajiun Tumada yang akan membentuk satuan tugas money politic.
Namun, saat ditanyakan apakah dia tak akan melakukan money politic, ia malah tertawa.
Seperti berat untuk menjawab, Ali Mazi mengaku tidak mungkin dilakukannya.
“Hahaha. Ini pertanyaan, heheh…!! Mana mungkinlah (melakukan money politic),” ungkap Ali Mazi menjawab pertanyaan awak media di gedung KPU Sultra, Senin 12 Februari 2018.
Menurutnya, dia lebih memilih menyampaikan visi misi dan program kerjanya ke masyarakat dari pada membagi-bagikan uang.
“Kita biasakan masyarakat punya spirit bekerja. Jangan biarkan menunggu godaan dari setan,” ujarnya.
Dia mengaku, sangat setuju apa yang disampaikan Bupati Mubar yang akan membuat satgas money politic.
“Masyarakat jangan diajarkan yang kurang baik. Harus diajarkan hal yang betul dan bersifat pekerja,” jelasnya.
Sebagai calon, katanya, akan terus menawarkan program kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk memilih dirinya.
“Jangan anggap pesta demokrasi lima tahunan ini ada sesuatu yang diharapkan. Untuk itu saya setuju di sana membuat sargas,” tuturnya.
“Kalau semua Bupati dan wali kota sepakat seperti ini, maka pilgub akan berlangsung jujur dan adil,” pungkasnya.(admin)
Sumber: Inilahsultra
