BAUBAU, Rubriksultra.com- Kunjungan Pj Wali Kota Baubau Hado Hasina ke Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Wameo, Minggu 4 Februari 2018 membawa angin segar bagi nelayan setempat.
Selama berbulan-bulan vakum, Kadis Perhubungan Sultra ini langsung menawarkan solusi jitu agar pusat penampungan ikan nelayan itu bisa segera beroperasi.
“Kita akan upayakan di APBD perubahan atau saya akan panggil pengelola dan pihak ketiga yang mau memperbaiki masalah kerusakan mesin biar bisa operasi cepat. Hasilnya kan bisa dibagi dua,” cetus Hado saat berbincang dengan pengelola PPI Wameo.
Menurut laporan pengelola setempat, hampir tiga bulan PPI ini sudah lama tidak difungsikan menampung hasil tangkapan nelayan. Ini lantaran Cold Storage atau mesin pendingin mengalami kerusakan.
“Mesinnya rusak. Untuk perbaiki butuh Rp 160 juta pak,” jelas Muslimin Pengelola PPI Wameo saat bertemu Pj Wali Kota di PPI Wameo.
PPI Wameo, lanjutnya, mampu menampung hingga ratusan ton ikan nelayan perhari. Sementara Cold Storage dimiliki ikan memiliki kapasitas hingga 3 Ton perhari.
Sejak kondisinya rusak, PPI Wameo seperti mati suri. Padahal, jika aset daerah bernilai Rp 5 Miliar ini berfungsi normal, PPI Wameo mampu mendatangkan income ke daerah hingga Rp 1 Miliar perbulan.
“Malah bisa lebih. Karena kalau lagi musim kadang banyak yang tidak tertampung Pak,” timpal Muslimin
Kata Hado, dengan potensi pendapatan demikian, daerah bisa saja mempercepat pengucuran anggaran agar mesin pendingin PPI bisa segera berfungsi.
Alternatif lain, lanjut Hado, pengelolaan PPI Wameo menggandeng pihak ketiga. Mitra ini sekaligus bisa menjadi investor mendanai renovasi dan penambahan fasilitas aset daerah tersebut.
“Kalau rata-rata Rp 1 Miliar perbulan. Hasilnya kan bisa bagi dua dengan daerah. Mereka buat baru ini PPI. Jadi ini cepat jalan,” cetus Hado.(admin)
Sumber: Inilahsultra