JAKARTA, Rubriksultra.com – Ketua KPU Sultra, Hidayatullah memenuhi janji memberi keterangan ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Usai mengikuti tes wawancara Seleksi Calon Anggota KPU Sultra, Senin 26 Maret malam, Hidayatullah langsung bertolak ke Jakarta.
Sesuai agenda ia akan memberi keterangan atas kasus Walikota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) dan ayahnya, Ir Asrun Pasangan Calon Gubernur Sultra nomor urut 2 di gedung lembaga antirasuah itu pada Rabu 28 Maret 2018.
Ditemui di Jakarta, Senin 26 Maret, Hidayatullah mengaku akan berkonsultasi ke KPU RI sebelum menyambangi KPK. “Ke KPK Rabu. Saya mampir dulu ke KPU pusat . Ada hal penting yang dikonsultasikan,” ujar Dayat.
Mantan ketua KPU Kota Kendari ini, tidak merinci hal apa saja yang akan dibahas bersama KPU RI. Namun, Dayat memastikan agenda konsultasi ke KPU RI menyangkut penyampaian data dan informasi seputar laporan dana kampanye Paslon Cagub Sultra 2018-2023 ke KPK.
Termasuk diantaranya adalah laporan dana kampanye Cagub Sultra, Asrun yang telah berstatus tersangka dan menjadi tahanan KPK. Hal ini diprediksi Hidayat bakal masuk dalam materi pemeriksaan KPK.
“Pemanggilan ini kan menyangkut nama lembaga KPU. Jadi saya berkonsultasi dulu ke sana. Tentu ada penguatan juga dari KPU pusat,” ujar Dayat.
Mantan ketua KNPI Sultra ini, tak ingin lembaga yang dipimpinnya tercoreng dan ikut disangkutpautkan dalam kasus suap menjerat Asrun dan anaknya, Walikota Kendari Nonaktif, ADP.
Untuk diketahui, Ketua KPU Sultra itu diperiksa sebagai saksi ADP dalam dugaan kasus suap pengadaan barang dan jasa pada pemerintahan Kota Kendari Tahun 2017-2018. Seyogyanya, Dayat hadir di KPK sejak 17 maret 2018 untuk memberi keterangan atas kasus suap ADP dan Asrun.
Namun, dirinya meminta agenda tersebut ditunda lantaran dirinya tengah mengikuti tahapan Wawancara Seleksi Calon KPU Sultra periode kedua. (adm)
Sumber : Inilahsultra
