LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Seorang pria yang tinggal di Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah (Buteng) LS (inisial) diduga mencabuli seorang gadis berusia 17 tahun, sebut saja Mawar. Aksi bejat itu dilakukan di kawasan Hutan Ailasubu.
Kala itu Mawar sedang berjalan kaki menuju tempat kerjanya di salah satu pembuatan batako di ujung kampung Desa Nepa Mekar berjarak hingga 200 meter dari rumahnya.
Sebelum kejadian, menurut Mawar, LS menelponnya untuk menagih janji. Namun Mawar heran dan merasa tidak pernah membuat janji dengannya. Makanya, handphonenya dimatikan.
Setelah itu Mawar langsung bergegas ke tempat kerjanya untuk menyelesaikan pembuatan batako yang pernah dibuatnya.
Saat berada di tengah jalan Mawar tiba-tiba kaget melihat LS sudah berada di depannya dan memanggilnya ke arah pinggiran hutan. Mawar merasa dipaksa LS untuk menuju ke arahnya. “Kamu sini dulu,” ungkap Sarman, kakak Mawar menirukan perkataan LS.
Setelah menarik Mawar ke dalam Hutan Ailasubu, LS Kemudian memeluk Mawar dari depan dan membaringkannya ke karpet yang telah disediakan sebelumnya. Saat itulah LS melampiaskan nafsunya.
“Saya di tarik ke dalam hutan lalu ditutupi mulut saya, kemudian badan saya dipeluk oleh LS dan membaringkan saya ke karpet,” terang Mawar didampingi kakaknya dan orang tuanya di kediamannya, Selasa 28 Maret 2018.
Karena tak bisa melawan, Mawar akhirnya pasrah dan membiarkan LS leluasa melampiaskan nafsunya. Kejadian pemerkosaan itu dilakukan LS pada 17 Desember 2017 lalu. Namun baru dilaporkan pihak keluarga ke Polsek Lakudo, Kamis 22 Maret 2018 lalu.
Setelah melakukan perbuatan bejatnya LS kemudian memberi uang korban sebanyak Rp 1.050.000 dan mengancam korban untuk tidak membuka mulut.
“Habis dia begitukan saya, dia langsung kasih saya uang sebanyak Rp 1.050.000 dan mengancam saya untuk tidak bicara ke orang-orang dan dia langsung pergi meninggalkan saya,” ceritanya.
Mawar yang saat ini masih duduk dibangku kelas X SMA mengalami trauma. Dia hanya bisa duduk diam di rumah bersama orang tuanya akibat ulah pria berusia 56 tahun itu.
Keluarga dan kerabat yang melihat kondisi Mawar merasa prihatin. Gadis yang biasanya ceria di mata keluarganya itu seakan berubah total. Mawar lebih banyak murung dan bersedih karena merasa malu bertemu dengan teman dan warga sekitar.
“Dia ini sekarang malu, LS bercerita ke orang-orang bahwa adik saya sudah dibegitukan,” terang Sarman.
Sejak di laporkan pihak keluarga ke Polsek Lakudo, LS yang sudah merenggut mahkota Mawar diamankan di Polsek Lakudo.
Kapolsek Lakudo, Iptu Hartoni yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Namun pihaknya belum bisa melakukan proses hukum lebih lanjut dengan alasan masih kekurangan saksi.
“Masalahnya kita tidak ada saksi mata yang lihat itu kejadian, coba bantu carikan dulu. Korban kita beri waktu satu minggu untuk cari saksi karena kalau tidak ada kami juga tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
“Memang sudah ada keterangan korban dan pelaku serta bukti uang dari pelaku. Namun itu belum cukup, yang pasti kalau sudah ada saksi proses hukum akan kita lanjutkan,” tambahnya. (adm)
Sumber : Inilahsultra