KENDARI, Rubriksultra.com – Dalam menghadapi penilaian verifikasi kota layak anak, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) akan melakukan penertiban iklan atau reklame rokok yang terpasang di papan iklan di seluruh wilayah kota setempat.
Kepala BPPRD Kota Kendari Nahwa Umar mengatakan, penertiban ini merupakan persiapan pemerintah dalam menghadapi penilaian kota layak anak tahun 2018 ini, karena kota Kendari tahun lalu mendapat nilai bagus dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI).
“Tahun kemarin kita sudah dapat nilai bagus, dan tahun ini muda-mudahan kita mendapat nalai lebih bagus lagi dari penilaian tahun lalu,” kata Nahwa Umar di ruang kerjanya, Kamis, 5 April 2018.
Sementara titik utama penertiban iklan-iklan rokok ini akan dipusatkan iklan yang terpasang dekat dengan sekolah.
“Kita akan cek dulu di lapangan yang mana titik-tik iklan rokok milik vendor yang dekat-dekat sekolah,” ungkapnya.
Setelah dilakukan pengecekan pihaknya akan langsung menyurati pihak vendor agar tidak memasang dulu iklan-iklan rokok di seluruh wilayah Kota Kendari terutama dekat-dekat sekolah. “Kita akan menyurat dulu kepada vendor untuk membuka iklan-iklan rokok yang sudah terpasang, kalau mereka tidak membuka akan kita turun tertibkan langsung,” tegasnya.
Kemudian ditanya mengenai iklan rokok milik vendor yang ada di la mpu merah depan MTQ yang telah terpasang ditugu dengan video tron, karena iklan video tron ini menampilkan iklan rokok yang berdekatan langsung dengan sekolah. “Iklan video tron ini sudah lebih duluan dari pada sekolah, disampng itu tidak mungkin kita suruh untuk dikasi pindah tempatnya,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ini mengungkapkan, tinggal cara bagaiman dikomunikasikan dengan pihak vendor bagaiman bagusnya agar iklan ini dapat menampilkan yang bermanfaat. Seperti kata-kata iklan rokok di perbagus dengan senantiasa menjaga koridor dan menampilkan hak-hak anak di bawah layar.
“Menampilkan kata-kata rokok berbahaya untuk kesehatan dan harus jelas juga bahwa rokok itu berbahaya untuk anak-anak, tulisan inilah yang haru mereka tampilkan,” imbuh dia. (adm)
Sumber : Inilahsultra
