KENDARI, Rubriksultra.com – Kunjungan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) La Ode Syarif di Sultra menyisakan kritikan. Fotonya bersama seseorang yang diduga politikus, beredar di media sosial Facebook group Sultra Watch.
Foto itu disebar oleh akun bernama Agysta. Syarif berpose dengan mengangkat jempol. Ditambah dengan caption salam 1 jari lalu hastag #coblos nomor 1 dan #AMANkanSultra.
Lantas, foto itu kembali diunggah oleh akun bernama Alim Kaendo Ikira. Ia menulis caption dengan nada kritikan terhadap Syarif.
Dalam cuitannya, Alim menyebut Komisioner KPK itu punya kode etik. “Harusnya tidak boleh berfoto sembarangan begini dengan politisi. Apalagi menggunakan simbol-simbol tangan dimusim politik pilkada serentak seperti ini. Ada apa dengan Pejabat Negara yg satu ini?,” tulis Alim dikutip Inilahsultra.com di Group Facebook Sultra Watch, Minggu 22 April 2018 sekira pukul 19.30 WITA.
“Pak Syarif yang terhormat. Terkait kekecewaan anda beberapa waktu lalu atas kurangnya partisipasi Paslon tehadap kegiatan anda di Sultra ini, bukanlah soal merka kurang peduli sesama Orang Sultra, terlebih anda adalah seorang Komisioner KPK, seorang pejabat Negara juga putra terbaik Sultra. Akan tetapi menurut saya dikarenakan bahwa mereka melihat anda sepertinya sudah tidak beres. Jadi janganlah salahkan mereka yang tidak dapat berpartisipasi itu,” tambahnya.
“Mohon maaf, ini pandangan masyarakat awam terhadap fenomena-fenomena politik dan hukum yang terjadi di Sultra akhir-akhir ini oleh KPK dan Komisionernya,” tuturnya. “KPK juga Manusia dan Bukan Malaikat,” tegasnya.
Dikonfirmasi melalui akun Facebooknya, Alim mengakui bahwa itu postingannya. Di tengah hiruk pikuk politik Sultra, semua hal bisa diidentikan. Termasuk mengacungkan jari tangan. Terkait kritikan itu, Syarif yang dikonfirmasi melalui pesan Whastappnya, belum memberikan jawaban. (adm)
Sumber : Inilahsultra
