KENDARI, Rubriksultra.com – Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sultra baru saja menggelar debat publik semalam, 5 April 2018.Ribuan pasang mata menyaksikan langsung di ruang debat yang berlangsung di Grand Clarion Hotel Kendari.
Begitu pula, warga bisa menonton langsung di layar televisi yang ditampilkan live stasiun televisi swasta, Metro TV. Namun, penampilan debat tiga pasangan kandidat yang maju ini, banyak pihak yang kecewa.
Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof Dr Muh Zamrun Firihu menilai, hampir semua kandidat menjawab tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.
“Ada jawaban tidak sesuai subtansi. Harapan saya, debat kedua nanti, belajar lebih bagus lagi dan fokus,” ungkap Zamrun Firihu usai menyaksikan debat publik di Grand Clarion Hotel Kendari.
Zamrun adalah ketua tim panelis debat publik Calon Gubernur Sultra. Ia pun menyebut, semua calon yang debat masih kurang fokus.
“Mungkin grogi ya. Kan ini debat secara live baru pertama kali,” katanya.
Zamrun menambahkan, belum ada pengetahuannya terkait dampak hasil debat ini terhadap elektabilias calon. Namun, melalui debat yang barusan berlangsung, publik sudah bisa menilai siapa yang laik dipilih.
“Biar masyarakat Sultra memilih dan bisa menilai sesuai pola pikirnya masing-masing,” tuturnya.
Masih kata Zamrun, dari sisi akademik, ia pantas memberikan penilaian terhadap kemampuan kandidat. Dari ketiganya, Hugua lebih sedikit “nyambung” antara jawaban dan pertanyaan dibandingkan dua kandidat lain, Ali Mazi-Lukman Abunawas dan Rusda Mahmud-LM Sjafei Kahar.
“Yang ditanyakan sesuai dengan jawaban. Babak pertama ini, saya ingin katakan (Hugua) pertanyaan dan jawaban sedikit sinkron tapi bukan unggul atau tidak,” tekannya.(adm)
Sumber : Inilahsultra