Dinkes Buton Salurkan Obat Cacing

PASARWAJO, Rubriksultra.com –  Penyakit cacingan masih menjadi persoalan serius. Meski kedengaranya lazim dialami setiap anak, namun penyakit tersebut berdampak luar biasa.

Tidak hanya menurunkan produktifitas penderita, cacingan juga menyebabkan malnutrisi, kurang gizi, dan anemia yang dampak buruk pada kualitas generasi penerus bangsa.

- Advertisement -

Sementara pravalensi cacingan di Indoensia pada umumnya masih tinggi. Terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu dengan sanitasi yang buruk.

“Untuk Kabupaten Buton dari survei PSG-nya sekitar 38,3 persen dari 100 anak ada 38 yang stanting. Berdasarkan data, pemberian obat pencegahan massal (POMP) perlu dilakukan,” ujar Kepala Seksi Bimbingan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Buton Sudarman Rahim ketika ditemui, Rabu 2 Mei 2018.

Menurut dia, sesuai program Presiden RI Joko Widido setiap daerah atau kabupaten kota diharapkan ikut serta dalam pemberian obat massal POMP cacingan kepada para penduduk. Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton menyalurkan obat cacing pada anak di SD Negeri 2 Pasarwajo.

Pemberian obat cacing, rencananya dilaksanakan secara terintegrasi baik di Posyandu, taman kanak-kanak (TK), pendidikan anak usia dini (PAUD), dan sekolah dasar (SD).

“Obat cacing ini diberikan gratis mulai dari anak usia 1-12 tahun. Kalau tidak diberikan di sekolah maka dapat mengunjungi Puskesmas terdekat selama lima tahun berturut-turut tiap enam bulan sekali,” ujarnya.

Kata dia, Buton merupakan salah satu daerah endemik tinggi velarietas. Dari 100 kabupaten di Indonesia, Kabupaten Buton sebagai daerah percontohan.

Kepala Dinas Kesehatan Buton Sumardin mengatakan, program ini merupakan program pusat dan belum lama ini secara serentak dikukuhkan Menteri Kesehatan (Menkes) Yani Muluk di Kendari. Program ini dimulai dengan penandatanganan kesepakatan bersama. “Ini penguatan tinggal pelaksanaannya di daerah masing-masing,” katanya.

Baca Juga :  Hado Hasina Ancam Geser Pejabat Pemkot

Menurut Sumardin, yang perlu dilakukan dalam program ini adalah penyuluhan tentang pola hidup bersih dan memperbaiki sanitasi di lingkungan tempat tinggal masing-masing. (adm)

 

 

 

 

 

 

Sumber : Inilahsultra

Facebook Comments