KENDARI, Rubriksultra.com – Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sultra membantah adanya mahar politik selama mengusung kandidat di Pilkada.
“Menyangkut mahar politik itu, tidak benar. Di NasDem itu tidak ada mahar,” ungkap Fungsionaris DPW NasDem Sultra Saninuh Kasim, Selasa 8 Mei 2018.
Menurut Kasim, demonstrasi yang digelar salah satu elemen masyarakat di Kantor DPW NasDem Sultra adalah bentuk penjatuhan citra partai.
“Hanya memang tidak bisa dimungkiri ada orang yang masuk dalam persoalan ini untuk menjatuhkan citra partai. Apakah ini dari internal atau eksternal partai, kita tidak tahu. Yang jelas mereka turut mempertajam posisi ketua seolah-olah di ujung tanduk. Ini hanya menciptakan opini saja,” katanya.
Ia menilai, gerakan ini adalah kepentingan politik tertentu menjelang Pilgub Sultra. “Dengan posisi seperti tadi, mereka mencoba menjatuhkan citra partai maka harapannya mencoba alihkan kosentrasi konstituen Nasdem ke kandidat lain,” duganya.
Ishak Ismail, mantan Balon Wali Kota Kendari pernah dimintai oleh Ketua DPW NasDem Sultra untuk membiayai pengurusan SK di DPP maupun membiayai kantor partai.
Kasim menilai, tuduhan yang disampaikan oleh Ishak sampai sekarang tidak terbukti. “Dia sudah melapor di Polda tapi sampai saat ini dia tidak bisa buktikan,” katanya.
Selain mengganggu kosentrasi di Pilgub, isu ini juga dianggap untuk menjatuhkan nama Tony Herbiansyah selaku Bupati Kolaka Timur. “Takutnya kita ini opini dibuat untuk mengganggu konstalasi calon usungan NasDem,” pungkasnya.
Di Pilgub Sultra, Partai NasDem bersama Golkar dan PBB mengusung pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas. (adm)
Sumber : Inilahsultra
