Cinta Terlarang Oknum Anggota DPRD Butur dan Mahasiswi Berakhir di Polisi

KENDARI, Rubriksultra.com – Kisah cinta terlarang dilakoni Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buton Utara bernama Sujono (38) dan Ferliana Yuniar (22), seorang mahasiswi di kampus di Kota Kendari akhirnya berakhir di kantor polisi.

Sujono dilaporkan oleh Ferliana ke Polsek Mandonga, Minggu 6 Mei 2018 atas dugaan penganiayaan. Ia dianiaya Sujono di rumah salah seorang rekannya di Jalan Wayong Kelurahan Tobuha, Kecamatan Puuwatu, di hari yang sama.

- Advertisement -

Laporan Ferliana ini dibenarkan oleh Kapolsek Mandonga AKP Kasman. “Korbannya ditampar, setelah ditelusuri penyidik, ada sejumlah penyebab yang melatarbelakangi aksi pelaku sebelum menampar korban,” ungkap Kapolsek Mandonga, AKP Kasman, Senin 7 Mei 2018.

Kasman mengatakan, pelaku menganiaya korban di rumah salah seorang rekannya. Saat itu, korban sementara istirahat tiba-tiba didatangi pelaku yang terlihat emosi dan langsung menampar pipi korban.

Sujono dan Ferliana memiliki hubungan dekat. Selain dekat karena perasaan, keduanya juga memiliki pertalian saudara, sepupu.

Namun demikian, kisah cinta terlarang mereka ini diduga tidak diketahui oleh istri politikus Partai Golkar itu. Sebab, sudah empat tahun hubungan mereka dijalin.

Dari pengakuan sejumlah anggota keluarga Ferliana, ternyata pelaku sudah mendekati korban sejak lulus SMA pada 2014 lalu. “Setelah lulus SMA, korban diajak kuliah di Kendari, saya ingat betul itu korban pertama kali ke Kota Kendari ditawari pelaku untuk diantar pakai mobil,” ujar keluarga korban ditemui di Polsek.

Keluarga korban juga mengungkapkan, saat tiba di Kota Kendari, pelaku tidak membawa korban ke rumah kos yang ditempati salah satu keluarga Ferliana. “Korban itu dibawa ke salah satu hotel di Kota Kendari,” katanya.

Salah seorang keluarga korban lainnya, Saefuddin, mengatakan aksi pelaku mengencani korban sebenarnya sudah diketahui keluarga beberapa tahun lalu. “Sempat sudah diatur secara kekeluargaan karena kami berpikir mereka masih kerabat. Tapi, ternyata pelaku diam-diam masih berusaha mendekati korban,” ujar Saefuddin.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Waspada Peredaran Uang Palsu

Sementara itu, kuasa hukum korban, Asnawi Sahadia menyebut, Wakil Ketua DPRD ini diduga cemburu terhadap korban. Pasalnya, korban diam-diam sudah menjalin hubungan dengan salah seorang oknum anggota.

“Makanya, pelaku diduga kesal dan menganiaya korban, karena korban kan sudah lama berhubungan dengan pelaku ini,” ujar Asnawi Sahadia.

Pernyataan Asnawi diperkuat keterangan Kapolsek Mandonga, AKP Kasman. Sejam setelah korban melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya, pelaku ikut melaporkan korban ke Polsek yang sama. “Pelaku melapor bahwa dia juga sebagai korban penipuan. Pelakunya ya itu, mahasiswi itu,” ungkap Kapolsek.

Kapolsek membeberkan, Sujono mengaku di kantor polisi telah mengalami kerugian material sekitar 50 juta setelah mengenal korban. Jumlah ini dihitung Sujono sejak mengenal Ferliana Yuniar sejak 2014 lalu.

“Sujono mengaku selalu memberikan Ferliana uang tunai dan transfer, malah membelikan sebuah sepeda motor. Tapi, itu masih kami periksa,” ujar Kapolsek.

Keluarga korban, membantah jika Ferliana selalu diberikan uang bulanan oleh Sujono. Sebab, selama ini Ferliana selalu dikirimi uang. “Setiap bulan dia dikirimi uang oleh keluarga untuk biaya hidup di Kendari,” ujar Asnawi Sahadia.

Dikonfirmasi terpisah melalui telepon selulernya, Selasa (8/5/2018), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buton Utara, Sujono menceritakan awal dirinya menampar Ferliana Yuniar. Secara blak-blakan, Sujono membeberkan, dirinya mengatakan sudah mengenal Ferliana sejak mahasiswa semester akhir itu masih SMA. “Saya dekat dengan dia sejak sebelum masuk kuliah, sebelum 2014,” katanya.

Awalnya berteman, keduanya kemudian berpacaran. Sejak masuk kuliah, Sujono mengaku sudah memberikan perhatian lebih kepada Ferliana. “Saya kalau mau dibilang, sudah perhatikan dia sampai bisa masuk mahasiswa Bidik Misi, uang bulanan juga saya kasih ke dia. Boleh dilihat ada bukti transfer,” jelasnya.

Baca Juga :  Ibu Kelahiran Tampo Ditemukan Tak Bernyawa Dalam Mobil

Alasannya, Sujono berniat menikahi Ferliana. Ternyata, Sujono menganggap bantuan dan niatnya untuk menghalalkan hubungan tidak dianggap spesial oleh Ferliana.

Sujono melanjutkan, dirinya bertambah emosi ketika diam-diam Ferliana diduga memiliki hubungan khusus dengan salah seorang pemuda yang berprofesi sebagai anggota TNI. “Anggota TNI itu bertugas di salah satu satuan di Sulawesi Tenggara, pangkatnya dua bengkok kuning,” ujarnya.

Kata Sujono, setiap kali dirinya mempertanyakan hubungan itu, Ferliana membantah. Malah, Ferliana sempat marah dan meminta Sujono tidak menyebut nama pria dimaksud.

“Sebelum saya tampar itu, dia saya tahu sempat keluar dengan anggota TNI itu, lagipula saya tampar tidak keras, hanya meluapkan emosi karena sudah merasa dibohongi,” katanya. (adm)

 

 

 

 

 

 

Sumber : Inilahsultra

Facebook Comments