Kepala Daerah Terpilih Harus Paham Budaya

BAUBAU, Rubriksultra.com – Pengamat budaya yang tergabung dalam perangkat adat kesultanan Buton, Drs Arif Tasila, M.Pd ikut menggantungkan harapan besar bagi kepala daerah yang akan terpilih di Pilkada serentak Kota Baubau.

Di seminar akhir rencana induk pembangunan kebudayaan beberapa waktu lalu, Bontona Gampikaro Matanaeo dalam tatanan perangkat adat kesultanan Buton ini, menekankan pemahaman kebudayaan kepada pimpinan daerah yang terpilih di Kota Baubau.

- Advertisement -

“Saya kira ini adalah momen yang pas. Sebagai perangkat adat tentu kami sangat berharap agar kepala daerah terpilih nantinya paham akan budayanya sendiri,” kata Drs Arif Tasila, M.Pd.

Arif Tasila yakin rencana induk pembangunan kebudayaan yang digagas pemerintah berhasil diterapkan jika para pemimpin daerah paham budaya. Sebab, budaya akan lestari jika kebijakan pemerintah mendukung penuh.

“Saya bicara di pemerintah daerah disini ya (Kota Baubau,red). Tapi kalau bisa karena wilayah eks kesultanan Buton itu luas maka semua pemimpin daerahnya minimal paham akan budaya mereka sendiri,” tandasnya.

Menurut Arif Tasila, sulit seorang pemimpin mengembangkan budaya jika tidak paham akan budayanya. Minimal, kata dia, kepala daerah paham akan bahasa Wolio. “Karena akan aneh jika kepala daerah berpidato tentang budaya tapi tidak paham budaya. Sudah banyak kejadian seperti ini.” katanya.

“Malah ada teman sejawat saya tanya pakai bahasa Wolio malah dijawab pakai bahasa Indonesia. Jika ingin budaya kita bisa dipertahankan maka pemimpinnya harus paham akan kondisi ini. Minimal jika ditanya menggunakan bahasa Wolio maka jawabnya juga pakai bahasa Wolio,” tambahnya.

Bila kepala daerah sudah paham, lanjut Arif Tasila, pejabat dan kepala dinasnya juga mesti paham. Jika mereka menjadi khatib maka bahasa Wolio mesti juga disisipkan dalam materinya.(uky)

Facebook Comments
Baca Juga :  Dewan Soroti Gagalnya Proyek Bibit Ayam di Butur