Rencana Induk Pembangunan Kebudayaan Bangun Jati Diri Warga

Seminar akhir rencana induk pembangunan kebudayaan Kota Baubau di kantor wali kota Baubau, Rabu (23/5/2018). (FOTO SUKRI)

BAUBAU, Rubriksultra.com – Kota Baubau sebagai pusat eks kesultanan Buton meninggalkan jejak kebudayaan yang perlu dilestarikan. Sebagai wujud komitmen pemerintah daerah, peninggalan bersejarah ini dibuat dalam sebuah dokumen rencana induk pembangunan kebudayaan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Baubau, Mustafa Zain menjelaskan sejarah panjang kesultanan Buton perlu menjadi inspirasi bagi generasi kedepan. Makanya, pembuatan rencana induk tersebut tak lain untuk membangun jati diri masyarakat Kota Baubau baik secara kedaerahan maupun secara nasional.

- Advertisement -

“Saat ini kita sudah sampai ditahap seminar akhir. Nah, ditahap ini peneliti dari Universitas Hasanuddin membutuhkan masukan dan kritikan dari tokoh budayawan, akademisi maupun dari komunitas budaya yang nantinya menjadi dasar dari tim penyusunan untuk menyempurnakan dokumen ini,” kata Mustafa Zain usai seminar akhir rencana induk pembangunan kebudayaan Kota Baubau di kantor wali kota Baubau, Rabu (23/5/2018).

Setelah dokumen ini rampung, kata Mustafa Zain maka akan masuk dalam RPJMD Kota Baubau tahun 2018-2023. Diharapkan siapapun kepala daerah yang terpilih nantinya mampu menyalurkan dan menjawab aspirasi ini.

Ketua Lembaga Penelitian dan pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin, Dr Tasrifin Tahara menjelaskan dalam dokumen rencana induk pembangunan kebudayaan telah terinventaris potensi kebudayaan yang bersifat kebendaan (tanjibel) maupun non kebendaan (intajibel). Kedua potensi inilah yang akan dikembangkan.

“Untuk tanjibel itu tidak masalah karena Kota Baubau kaya akan situs budaya yang bertebaran dimana-mana. Intajibel itu bisa kesusatraan, bisa nilai-nilai falsafah, bisa etnisitas, bisa kesenian dan lain-lain,” jelasnya.

Setelah menginventaris kedua potensi ini maka selanjutnya dianalisis dengan metode analisis SWOT. Dari hasil analisis ini bisa diketahui keunggulan, kelemahan, ancaman dan tantangan tentang potensi kebudayaan tersebut.

Baca Juga :  KPU Baubau Belum Bisa Tetapkan Wali Kota Terpilih

Rencana induk kebudayaan ini bisa menjadi pembangunan karakter dan jati diri masyarakat Kota Baubau. Selain itu untuk pengembangan pariwisata setempat.

“Program ini sangat mendukung UU tentang kemajuan kebudayaan secara nasional. Nah, kalau kita lakukan pemetaan dan perencanaan induk kebudayaan maka kita bisa mengembangkan jati diri dan membuka ruang kebudayaan yang sudah lama dan sekarang,” katanya.

Kendala yang dihadapi, lanjut Doktor ilmu antropologi in, bagaimana pemerintah mengeksekusi dokumen tersebut. apakah akan dibuatkan kepastian hukum, apakah ada perda yang mengatur situs kebudayaan, atau bagaimana usaha pemerintah untuk mendaftarkan budaya ini sebagai warisan dunia.

“Ini yang harus dijawab pemerintah sekarang. Namun yang terpenting rencana induknya sudah kita buat tinggal mereka mengawal dan ini mesti dilakukan lintas sektor,” tandasnya. (uky/war)

Facebook Comments