Rossy Siap Perjuangkan Nasib Guru Honorer

BAUBAU, Rubriksultra.com- Keterbatasan guru organik berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi masalah klasik di Kota Baubau. Tak sebandingnya jumlah sekolah dan tenaga guru memaksa pemerintah menggunakan jasa tenaga guru honorer.

Sayang, masih banyak jasa guru honorer ini yang bahkan tak diakui oleh pemerintah. Padahal, pengakuan itu sangat penting bagi para guru honorer untuk mendapatkan sertifikasi guru melalui program pemerintah pusat.

- Advertisement -

Kondisi ini tak pelak mengundang perhatian Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau nomor urut satu, Hj.Roslina Rahim-La Ode Yasin (Rossy). Rossy berkomitmen agar semua guru honorer mendapat pengakuan dari pemerintah daerah.

“Hingga saat ini dunia pendidikan di Kota Baubau tak bisa lepas dari guru honor. Terus terang sampai sekarang kita masih sangat kurang akan guru makanya kehadiran mereka sangat kita butuhkan,” aku Calon Wakil Wali Kota Baubau nomor urut satu, La Ode Yasin.

Kata dia, bika Rossy diberi amanah maka permasalahan guru honorer ini akan dituntaskan. Pihaknya akan menghitung kembali jumlah guru honorer yang dibutuhkan dan pemerintah harus berani memberikan pengakuan terhadap mereka.

“Sebenarnya banyak program pusat untuk peningkatan kesejahteraan guru honor ini. Sertifikasi guru honorer ada kok, cuman syaratnya itu adalah kepala daerah harus mengakui mereka. Memberikan pengakuan terhadap mereka seperti dituangkan dalam SK.”

“Selama ini khan SK guru honorer ini dari kepala sekolah atau yang paling tinggi dari kepala dinas. Kedepan tak boleh lagi. Kita harus berani mengakui mereka karena disatu sisi kita butuhkan tenaga mereka dan tapi disisi lain kita malah tidak mengakui mereka sehingga mereka hidup dalam ketidakpastian. Pemerintah harus berani mengambil sikap ini,” jelas mantan Legislator tiga periode ini.

Baca Juga :  106.183 Surat Suara Mulai Didistribusi di Baubau

Selain memberi pengakuan, sisi pendapatan guru baik organik maupun honor akan dikuatkan. Pihaknya akan melihat celah pada APBD untuk menguatkan sisi pendapatan ini.

“Yang terpenting juga adalah masalah penempatannya juga, jangan ada guru menumpuk di satu sekolah. Berbagai hal ini akan menjadi fokus agar kualitas pendidikan dan karakter generasi yang dihasilkan bisa membawa harum nana baik daerah,” katanya. (uky)

Facebook Comments