BAUBAU, Rubriksultra.com- Wilayah Kota Baubau dinilai strategis sebagai penyangga daerah sekitar. Sayangnya, pola pengembangannya hanya terfokus disatu titik yakni di tengah perkotaan.
Hal itu diungkapkan calon Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Yasin. Dikatakan terdapat tirai antara daerah belakang yang sulit berkembang. Minimnya kebijakan pola pengembangan menjadi salah satu masalah klasik yang perlu mendapat perhatian serius.
“Pasangan Hj Roslina Rahim dan La Ode Yasin (Rossy) punya cara untuk mengembangkan wilayah terbelakang ini, yang diyakini akan melahirkan satu simpul ekonomi baru diwilayah itu,” ungkapnya.
Pola pengembangan wilayah untuk mendukung Baubau sebagai interland daerah sekitar, bisa dimulai dengan revitalisasi atau penataan pasar tradisional di daerah belakang. “Nah, selain revitalisasi maka harus ada kebijakan ikutannya,” kata La Ode Yasin.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Baubau ini mencontohkan revitalisasi pasar Lakologou. Selain penataan ruang dan bangunan maka terminal yang notabene sudah siap harus dihidupkan untuk menghendel kendaraan dari Buton bagian utara.
Selanjutnya pasar Karya Baru di daerah Bugi. Pemerintah harus menyiapkan kawasan terminal luar kota untuk wilayah Kabupaten Buton.
“Di Sulaa juga seperti itu untuk menghendel kendaraan dari Buton bagian selatan. Kita siapkan kawasannya dan pemerintah harus tegas. Tegas kita stopkan ditiga titik ini.
Nanti dari situ kita distribusi masuk kedalam kota oleh angkot kita,” urainya.
Dengan pola ini, mantan Legislator PBB ini sangat yakin upaya pengembangan simpul ekonomi baru akan terwujud.
“Kita akan sortir kendaraan yang masuk ke dalam kawasan perkotaan. Karena jika kita luaskan masuk seluruhnya maka beban kota akan semakin berat. Selain itu, dengan pola ini maka geliat ekonomi didaerah belakang akan meningkat karena tidak terfokus disatu titik saja. Itu komitmen Rossy jika kami diberi kepercayaan dan amanah oleh rakyat,” tandasnya. (uky)
