BAUBAU, Rubriksultra.com – Pembangunan gazebo di pelataran Benteng Keraton Buton Kota Baubau yang dilakukan Dinas Pariwisata menuai kritikan. Kritikan itu datang dari ahli cagar budaya, Dr Tasrifin Tahara MSi.
Menurut dosen Antropologi Universitas Hasanuddin (Unhas) itu, pembangunan gazebo di pelataran Benteng Keraton Buton kedepannya sangat berpotensi akan disalahgunakan oleh oknum-oknum masyarakat.
“Yang namanya manusia, setiap ada bangunan selalu saja berprilaku diluar yang direncanakan sebelumnya. Dan itu akan mengundang, salah satu contoh misalnya tidak menutup kemungkinan akan menjadi tempat ‘eksekusi’,” tutur Tasrifin Tahara, Minggu 3 Juni 2018.
Selain itu, Tasrifin juga menilai bangunan gazebo dipelataran benteng keraton itu akan mengurangi nilai-nilai cagar budaya yang ada didalam benteng keraton.
Pasalnya, benteng keraton merupakan kawasan khusus, dimana didalamnya ada struktur situs cagar budaya yang menjadi ikon Kesultanan Buton di Kota Baubau.
“Jika tujuannya hanya bersifat aksesoris tanpa memperhatikan rencana tata ruang wilayah, maka keraguan saya, akan berpotensi mengurangi nilai-nilai history (sejarah) atau nilai dari cagar budaya itu,” jelasnya.
Harusnya, kata dia, bangunan-bangunan yang dibangun didalam situs cagar budaya harus terintegrasi dan bersinergi dengan nilai yang terkandung dalam situs tersebut.
“Harus terintegrasi dengan situs didalamnya agar tidak bersifat parsial. Jika bersifat parsial, akhirnya menjadi tidak bernilai situs yang sebenarnya,” ujarnya.
Dengan adanya bangunan-bangunan baru disitus cagar budaya, membuat Tasrifin Tahara merasa khawatir terhadap generasi kedepannya. Menurutnya,situs tersebut yang membahasakan kepada generasi selanjutnya.
“Jangan sampai generasi kedepan, dengan melihat bangunan itu akan mengabaikan nilai-nilai yang lama,” tandasnya.(adm)
Sumber : Inilahsultra
