BAUBAU, Rubriksultra.com – Indo Barometer mengakui ada yang mendanai mengenai survei yang dilakukan terhadap Pilkada Kota Baubau maupun Pilgub Sultra. Survei yang diklaim dengan margin error 4,8 persen itu, dilakukan sejak sebulan terakhir.
“Lembaga survei manapun sudah pasti ada sumber pendanaannya. Tapi yang tidak boleh dilakukan lembaga survei bohong terhadap data, ini tidak boleh,” ungkap Direktur Indo Barometer Hadi Suprapto, menjawab pertanyaan wartawan terkait siapa yang membiayai survei yang dilakukan Indo Barometer, Minggu 17 Juni 2018.
Meski tidak merinci donator yang menyuplai pembiayaan terhadap survei tersebut, Hadi Suprapto mengaku setiap data yang disajikan sudah menjadi kewajiban untuk dipertanggungjawabkan. Hal itu diatur dalam kode etik dan harus disampaikan kepada KPU.
Dikatakan setiap data yang disajikan harus teruji. Jika ada pihak yang keberatan dapat melakukan pengujian serta beda hasil riset tersebut. “Kami tergabung dalam persatuan lembaga survei Indonesia, kalau mau lihat data lembaga survei yang kredibel itu tergabung dalam persatuan lembaga survei indonesia,” ungkapnya.
“Apa yang disajikan bisa dipertanggungjawabkan dan bisa digugat apabila hasil tersebut tidak sesuai dengan mekanisme survei. Makanya saya katakan yang tidak boleh terkait dengan kebohongan data,” tukasnya. (war)
Editor : La Ode Aswarlin
