Pacifik Paint Sulap Kampung Tenun Baubau jadi Lokasi Wisata Moderen

BAUBAU, Rubriksultra.com – Sebagai perusahaan cat ternama di Indonesia, Pacific Paint memberikan kontribusinya lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) di Kota Baubau. Melalui program mewarnai Indonesia, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1943 ini, menyulap kampung tenun Kelurahan Sulaa menjadi lokasi wisata moderen.

Peresmian kampung tenun warna warni, Sabtu 30 Juni 2018 dihadiri langsung Director Pacific Paint Suryanto Tjokrosantoso, Head of Marketing Communication, Ricky Soesanto, Sultan Buton ke-40, Dr H LM Izat Manarfa MSc, Pj Wali Kota Baubau Dr Hado Hasina dan Sekot Baubau Dr Roni Muchtar

- Advertisement -

Seremoni kegiatan yang berlangsung di sekitar pantai Sulaa juga dihadiri Jajaran kepala SKPD diantaranya, Kadis Kominfo Baubau Idrus Taufiq Saidi, Kadis Kebersihan Sumarto Lanae, Plt Direktur PDAM La Ode Ali Hasan dan sejumlah pejabat lainnya.

Kelurahan Sulaa yang kini menjadi icon baru wisata tenun dan mural mendapat apreasiasi dari Pemkot Baubau. Pemerintah setempat akan mendorong pengembangan wisata kampung tenun dengan pembangunan fasilitas lainnya.

“Saya sudah perintahkan SKPD agar langsung mengambil langkah untuk pengembangan wisata di kampung tenun,” ungkap Hado Hasina.

Orang nomor satu di Baubau ini menilai ada tiga hal yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan wisata kampung tenun. Diantaranya tempat makan di pinggir laut dan sarana toilet umum bagi pengunjung.

Pemkot Baubau juga berencana berkolaborasi dengan daerah tetangga termasuk pemerintah provinsi. Kata Hado, nantinya akan ada iven yang dilakukan sebagai acara tahunan untuk mendorong pengembangan wisata tenun di daerah.

“Kita bisa membuat lomba tenun. Nantinya masyarakat bisa mengambil peran untuk memperlihatkan keunggulan sarung daerah kita, mulai dari segi warna, corak dan keunggulan lain,” paparnya.

Director Pacific Paint Suryanto Tjokrosantoso menjelaskan Kelurahan Sulaa dipilih karena terdapat beberapa aktifitas unik di dalamnya. Selain tenun yang menjadi rutinitas kaum hawa di wilayah tersebut, juga terdapat kegiatan nelayan dan transportasi air.

Baca Juga :  HUT Satpol PP, Ini Pesan Pj Gubernur Sultra

“Kami tentu memilih tidak sembarangan, kami sudah mengirim orang untuk mensurvei lebih awal tentang perkampungan ini,” paparnya.

Kata dia, program tersebut merupakan komitmen Pacifik Paint sekaligus ingin melestarikan kebudayaan setempat. “Jika anda melihat rumah-rumah milik warga disini tinggal 50 persen yang masih mempertahankan rumah panggung. Sisanya sudah beralih menggunakan rumah beton. Disayangkan jika generasi yang akan datang tidak mengerti mengenai budaya setempat,” ungkapnya.

Selain Kota Baubau, Pacifik Paint juga sudah melakukan kegiatan yang sama di Tanggerang, Merangen, Tual dan beberapa tempat lainnya. Di Sulaa Pasifik Paint lebih mendorong revitalisasi kampung dan memperindah kembali perahu nelayan.

“Kami menghasilkan cat Glotex yang usianya sudah sangat lama dan terkenal. Kita harapkan dengan pengecatan perahu nelayan ini, maka akan menambah usia ketahanan perahu milik warga. Dan dengan perahu yang indah akan mendorong semangat nelayan menghasilkan tangkapan ikan yang banyak,” ungkapnya.

Data yang dihimpun Rubriksultra.com, sedikitnya 100 rumah warga diperindah di lokasi perkampungan tenun Kota Baubau. 50 mural yang dibuat para seniman menjadikan kampung tenun terlihat elok. Program pengecetan berlangsung selama dua bulan dan menghabiskan sedikitnya 3900 kaleng cat glotex. (adm)

Editor : La Ode Aswarlin

Facebook Comments