WAKATOBI, Rubriksultra.com – Sebagai daerah pariwisata, pemanfaatan area tertentu sedapat mungkin harus sesuai peruntukannya. Sehingga penampakannya tidak terkesan semrawut dan tidak memberikan kesan negatif terhadap wisatawan.
Salah satu contoh, area parkiran Pasar Sentral Mola Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Area parkiran di pasar itu, dikuasai penjual seperti sayur dan aneka kebutuhan rumah tangga lainnya.
Sehingga tampak semrawut dan kotor. Sementara terletak di pinggir jalan yang saban hari menjadi tontonan warga yang melintas. Parahnya lagi, kendaraan roda dua dan empat memarkir di pinggir jalan tanpa teratur dan membuat arus lalu lintas seringkali macet.
Kadis Perhubungan Kabupaten Wakatobi, Drs Hariadin, memberikan tenggang waktu kepada penjual untuk berpindah tempat usai lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1437 H.
Menurut Hariadin, sebagai daerah pariwisata yang tidak luput dari kunjungan wisatawan setiap saat. Area parkiran harus dikembalikan pada fungsi yang sebenarnya. Selain itu juga, pihaknya mengedepankan beberapa aspek pemanfaatan area parkiran khususnya di Pasar Sentral Mola.
“Ada tiga aspek yang menjadi pertimbangan kita untuk memindahkan penjual di area parkiran itu. Pertama terletak dipanggir jalan poros Wanci – Liya. Kemudian mengembalikan fungsi area parkiran yang sebenarnya serta melanggar pesona wisata, ” tegas Hariadin, ditemui di kantornya Senin (4/6/2018).
Kata Hariadin, beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan pemindahan terhadap pedagang yang menempati area parkiran itu. Namun karena ada pertimbangan kebijakan terhadap pedagang yang mendatangi gedung dewan. Sehingga melahirkan beberapa kesepakatan.
“Beberapa waktu lalu kita sudah pindahkan. Namun pedagang yang dipindahkan itu mendatangi gedung dewan (DPRD), sehingga melalui pertemuan yang difasilitasi anggota dewan. Disepakati usai lebaran idul fitri ini terpaksa harus pindah tempat, ” ucap Hariadin.
Amatan Rubriksultra.com, selama bulan ramadhan ini ruas jalan depan pasar sentral Mola seringkali macet. Hal itu disebabkan kendaraan roda dua dan empat yang hendak berbelanja memarkir dibahu jalan sehingga membuat ruas jalan semakin sempit. (ani)