Grand Master Indonesia Kalah dari Pecatur Baubau

Grand Master Catur Indonesia, Susanto Megaranto bertanding simultan dengan lebih dari 40 atlet catur yang tergabung di Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Baubau, Sabtu 23 Juni 2018. (FOTO IST)

BAUBAU, Rubriksultra.com – Ketua Pengurus Besar Percasi, Grand Master (GM) Drs Utut Adianto resmi membuka tanding simultan atlet catur yang tergabung di Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Baubau, Sabtu 23 Juni 2018.

Pertanding yang berlangsung di aula salah satu hotel di Kota Baubau itu, mempertemukan pecatur Indonesia bertaraf Internasional GM Susanto Megaranto menghadapi lebih dari 40 atlet catur di Baubau.

- Advertisement -

Pertandingan berlangsung hampir empat jam. Langkah pertama dilakukan Ketua PB Percasi, Utut Adianto, Ketua Pengprof Percasi Sultra, AS Tamrin dan Pj Wali Kota Baubau, Hado Hasina dilanjutan Susanto Megaranto yang dijulukan sebagai anak ajaib Indonesia oleh Utut.

Namun kualitas pecatur daerah tak bisa dianggap remeh. Lotfa, salah satu pecatur bahkan mampu menumbangkan pecatur yang pernah dikirim berlatih di Ukraina itu.
Delapan atlet lainnya juga mampu menunjukan perlawanan dengan memperoleh hasil remis. Mereka diantaranya, Sunarto Suhu, H. Ilyas, Zainuddin, Nasrun, Rahmat Dupalitan, Kamaruddin dan Hasrin.

GM, Susanto Megaranto mengakui pecatur Kota Baubau cukup hebat. Hal itu perlu terus ditingkatkan, khususnya disegi teori pembukaan. “Saya sangat bangga diundang simultan disini dan ternyata lawan-lawan disini cukup keras dan langkahnya bagus-bagus,” ujar Susanto.

Ketua Pengurus Besar Percasi, Utut Adianto menilai masalah yang dihadapi dalam pengembangan catur di daerah karena kurangnya tenaga pelatih. Diakui persoalan tersebut terjadi secara nasional, sehingga dalam rakernas maupun kongres pernah disampaikan agar menggelar pelatihan khusus yang bisa diikuti perwakilan masing-masing daerah.

“Sebenarnya kita bisa adakan di Sulawesi Selatan nanti kumpul disana termasuk dari Sultra. Biar nanti kami kirim Grand Master asal Belarus Andre Kovalev kesana. Sebab kalau ke Jakarta tentu biayanya lebih mahal,” ungkap Utut.

Baca Juga :  Jelang Masa Tenang, Bawaslu Sultra Tingkatkan Pengawasn

Utut yakin di Sultra memiliki pemain yang hebat. Jika mengambil contoh, Susanto yang seorang GM di Indonesia, justru berasal dari desa kecil di Jawa. Karena ketekunannya terhadap catur membuatnya mampu berprestasi hingga di kanca Internasional.

Pj Wali Kota Baubau, Hado Hasina mengungkapkan prestasi catur di Kota Baubau belum menonjol karena belum mendapat motivasi yang besar. Diharapkan ini harus didukung mulai dari skil hingga motivasi untuk berprestasi.

“Saya berjanji jika ada panitia yang menghubungi nanti kita akan adakan pertandingan catur di Baubau yang kita harapkan nanti pak Utut bisa kembali hadir di Baubau sebagai Ketua PB Percasi,” ungkap Hado.

Ketua Harian Pengprof Percasi Sultra, Usman menambahkan kegiatan tersebut seyogyanya diikuti lebih dari 300 pemain yang ada di Sultra. Namun karena keterbatasan waktu sehingga diperkecil menjadi 50 pemain.

“Ini tidak ada kaitannya dengan politik, murni untuk kegiatan olahraga, makanya di tengah-tengah kita hadir Pj Wali Kota Baubau,” paparnya.

Untuk pengembangan catur di daerah, Utut yang juga Wakil Ketua DPR RI memberikan bantuan 10 jam catur kepada Pengprof Percasi Sultra. Bantuan tersebut akan dikirim pada pertengahan Juli mendatang bersamaan dengan dua papan demontrasi untuk Percasi Kota Baubau dan Percasi Kendari.

Kegiatan pertandingan simultan dipimpin langsung Wasit Internasional, Agus. Hadir dalam pembukaan pertandingan, Ketua Pengprof Percasi Sultra, Dr. AS Tamrin, Ketua Koni Kota Baubau H. Masri dan Kadis Pemuda Olahraga Kota Baubau, Darussalam dan Ketua Percasi Kota Baubau, Idrus Taufiq Saidi. (***)

 

 

 

Editor : La Ode Aswarlin

Facebook Comments