KENDARI, Rubriksultra.com – Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) menempatkan pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas tetap teratas. Pasangan ini memiliki elektabilitas 47,6 persen. Unggul jauh dari dua pasangan lainnya.
Pasangan Asrun-Hugua di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas sebanyak 17,1 persen dan Rusda-Sjafei Kahar yang berada di posisi ketiga memiliki tingkat elektabilitas 16,1 persen.
Sedangkan yang menjawab tidak tahu atau belum memutuskan sebanyak 13,3 persen dan yang menjawab rahasia 5,9 persen.
Wakil Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI) Popon Lingga Geni mengaku, survei kedua ini dilakukan selama tiga hari, 7-9 Juni 2018.
JSI mengambil sampel 800 responden dengan cara multistage random sampling dengan wawancara tatap muka menggunakan kuisioner.
“Margin of error dalam survei ini sebanyak 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Popon, Jumat 22 Juni 2018.
Meski Ali Mazi-Lukman Abunawas tetap tinggi dalam survei Juni ini, namun mengalami penurunan bila dibandingkan pada survei April kemarin.
Begitu juga pasangan Rusda-Sjafei mengalami penurunan cukup drastis. Pada April lalu, pasangan aman memiliki tingkat elektabilitas 48,9 persen. Sedangkan Rusda-Sjafei, survei pada April lalu berada pada tingkat elektabilitas 21,6 persen. Pada survei Juni ini, turun drastis menjadi 16,1 persen.
Sebaliknya, pasangan Asrun-Hugua mengalami peningkatan elektabilitas. Pada April lalu, pasangan nomor dua ini memperoleh 14,3 persen. Sedangkan Juni, naik menjadi 17,1 persen.
Namun popon menilai, penurunan survei pasangan AMAN dan Rusda-Sjafei ini tidak berdampak besar kepada pasangan Asrun-Hugua. Sebab, jumlah pemilih mengambang malah bertambah.
Pada April lalu, pemilih yang belum memutuskan 9,1 persen. Pada Juni ini, pemilih mengambang bertambah menjadi 13,3 persen.
Sedangkan yang menjawab rahasia, makin kecil dari 6,1 persen di April menjadi 5,9 persen di Juni. “Penurunan elektabilitas AMAN tidak terlalu jauh. Bila melihat waktu yang tinggal lima hari ini, hanya sedikit yang bisa berubah,” katanya.
Sedangkan penurunan survei Rusda-Sjafei diduga akibat isu operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat yang juga anak dari Calon Wakil Gubernur LM Sjafei Kahar. “Rusda-Sjafei mengalami penurunan karena ada 23 persen orang tahu anak wakilnya terlibat OTT KPK,” ujarnya.
Di satu sisi, peningkatan survei Asrun-Hugua terjadi di dua daerah, Kota Kendari dan Wakatobi. Ia menyebut, meningkatnya survei Asrun-Hugua di Kota Kendari diakibatkan oleh beredarnya isu kembalinya Asrun.
“Ada isu bahwa Asrun akan kembali sehingga membuat pemilihnya kembali memilih Asrun,” katanya.
Di Wakatobi, Asrun-Hugua mengalami peningkatan diduga karena ada pergerakan masif yang dilakukan Hugua di kampung halamannya. (adm)
Sumber : Inilahsultra