BATAUGA, Rubriksultra.com – Sepekan ini teror ular piton menjadi topik yang ramai diperbincangkan warga Sultra. Keganasannya bahkan mengakibatkan seorang wanita 54 tahun, Wa Tiba meninggal dunia setelah ditelan binatang melata ini di kebun miliknya.
Kejadian memilukan itu bahkan menjadi sorotan dunia. Surat kabar Inggris The Guardian, Washingtonpost di Amerika, Japan Times, Strait Times dan India Today, merupakan media internasional yang ikut mengabarkan kisah warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara ini.
Beberapa hari setelah tewasnya Wa Tiba, serangan piton kembali menggerkan warga setempat. Sejumlah ternak dan anjing ditelan bulat-bulat sebelum akhirnya ditangkap disekitar pemukiman warga.
Yang terbaru, Minggu siang tadi 24 Juni 2018, giliran warga Kabupaten Buton Selatan yang digegerkan penemukan piton sepanjang tujuh meter. Wantoki (50), Warga Desa Kaindea, Kecamatan Lapandewa, yang pertama kali menemukan disekitar gunung Kabori.
Wantoki yang hendak ke kebun terpaksa mengurungkan niatnya lantaran kaget melihat ular yang terkapar lemas dihadapannya. Kondisi ular piton itu sudah membuncit dibagian perutnya.
Kepala Desa Kaindea, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Busel, La Jaali SPd membenarkan hal ini. Kata dia, ular tersebut ditemukan dalam kondisi telah menelan seekor babi hutan.
“Kebetulan bibi saya sendiri yang temukan. Ketika itu ia hendak pergi ke kebun miliknya. Namun ditengah perjalan ia melihat seekor ular sehingga ia memanggil warga,” ungkapnya melalui via ponselnya, minggu malam (24/6/2018).
Mendengar kabar tersebut sejumlah warga kemudian menuju lokasi penemuan ular dan langsung membunuhnya. “Ular itu terpaksa harus dibunuh. Warga membela perutnya ternyata ditemukan seekor Babi dalam kondisi utuh namun sudah tak bernyawa,” tambahnya.
Menurut La Jaali, penemuan ular Piton di desa Kaidea ini merupakan pertama kalinya. Atas penemuan ini, seluruh petani dihimbau agar terus waspada.
“Kondisi geografisnya di sini rumput ilalang. Tidak ada goa. Tapi tetap saja kita himbau warga hati-hati berkebun apalagi musim hujan begini, kemungkinan ular keluar dari sarangnya,” ungkap La Jaali. (***)
Peliput : Asmar
Editor : La Ode Aswarlin