BAUBAU, Rubriksultra.com – Belum tuntas kisruh pencoretan sejumlah nama dalam daftar calon sementara (DCS) yang diteken Surya Paloh, NasDem Baubau kembali bergejolak.
Seorang bakal Calon legislatif (Bacaleg) yang telah terdaftar maju di Dapil III mendadak mengundurkan diri. Adalah Wakil Bendahara DPD Partai NasDem Baubau, Susanti Mulyawati.
Susanti Mulyawati memutuskan hengkang dari Pilcaleg 2019 akibat Bapilu NasDem Baubau merubah komposisi nomor urut saat pendaftaran Bacaleg di KPUD Kota Baubau beberapa waktu lalu.
“Saya mundur dengan beberapa alasan, yang paling mendasar adalah adanya pergeseran nomor urut bacaleg berdasarkan SK DPP NasDem nomor 191 B-SK/DPP-NASDEM/VI/2018 tertanggal 29 Juni 2018,” jelas Susanti Mulyawati, Jum’at (20/7/2018).
Wanita yang akrab disapa Susan ini menjelaskan dalam SK DPP, dirinya dipercaya mengisi nomor urut satu bertarung di dapil III. Namun dalam SK DPD yang dimasukkan kedalam dokumen pendaftaran, dirinya dilengser menjadi nomor urut dua.
“Saya sudah pikirkan ini dengan pikiran jernih tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Lagipula setelah berkomunikasi dengan keluarga besar mereka juga mendukung langkah saya ini,” katanya.
Kendati mengundurkan diri dari daftar Bacaleg, Susanti Mulyawati tak mengundurkan diri dari organisasi kepartaian. Ia mengaku masih sangat mencintai gerakan restorasi dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Ketua DPD NasDem Baubau, Makruf Madi yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan surat pengunduran diri Susanti Mulyawati dari daftar bacaleg NasDem telah masuk di meja kerjanya. Namun, ia tak bertemu langsung dengan yang bersangkutan.
“Suratnya masuk tapi saya tidak bertemu dengan dia (Susanti Mulyawati,red) secara langsung. Padahal saya ingin berbincang masalah ini,” katanya.
Makruf Madi mengaku masih akan berkomunikasi dengan kadernya ini. Sebab Ia menganggap Susanti merupakan kader potensial, solid dan bagus.
Ia juga sangat menyayangkan keputusan Susanti mundur dari daftar Bacaleg. Kendati begitu, Ia akan berkoordinasi dengan Bapilu untuk langkah selanjutnya.
“Terus terang kami sangat menyayangkan Susan mundur. Dia adalah kader partai yang potensial, tapi gegara masalah nomor urut maka bisa fatal semua. Lagipula nomor urut ini tidak jadi persoalan karena jika suaranya banyak maka itu yang akan menjadi anggota DPRD nantinya bukan sesuai nomor urut,” tandasnya. (adm)
Peliput : Sukri Arianto
Editor : La Ode Aswarlin