BATAUGA, Rubriksultra.com – Kasus penganiayaan berat yang terjadi di Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, Jumat pekan lalu (13/7/2018) masih menyimpan duka mendalam bagi keluarga korban.
Keluarga korban tak menyangka, pelaku yang tak lain masih kerabatnya sendiri tega menghabisi nyawa La Jumaidi saat menghadiri perayaan acara joget pernikahan adik pelaku. Korban menghebuskan nafas terakhir setelah ditikam La Bahagia tepat dibagian perutnya.
“Pembunuhan itu adalah pembunuhan yang tidak diketahui sebabnya sehingga pelaku dendam dengan korban. Korban adalah orang baik di kampung, kami tidak pernah punya musuh, baik di kampung maupun di luar kampung,” ungkap kakak korban, La Olu.
La Olu menjelaskan rumor korban sempat melakukan penganiayaan terhadap pelaku tidak benar. Korban yang baru pulang dari rantau, dikenal memiliki prilaku baik dan tak pernah membuat onar di kampung.
“Tidak benar kalau ada informasi korban menghampiri pelaku bersama teman-temannya dan melakukan penganiayaan. Justru pelaku yang menghampiri korban dengan menyerangnya tiba-tiba dengan badiknya, menikam korban satu kali langsung korban terjatuh,” ungkapnya.
La Olu juga membantah jika korban pernah melakukan penikaman terhadap pelaku. Justru pelaku sudah pernah dihukum dengan kasus yang sama, korbannya juga La Jumaidi yang ditikam tepat mengenai pinggangnya.
“Jadi bukan korban yang pernah menikam pelaku, justru pelaku ini sudah tiga kali melakukan hal ini. Yang pertama waktu menghadiri acara halal bi halal, tapi disitu tidak jadi ditikam. Yang kedua juga tidak berselang lama waktunya, pelaku menikam korban dan mengenai pinggangnya. Kasus itu pernah disidangkan dan pelaku sudah menjalani hukumannya. Terakhir penikaman yang terjadi pada jumat pekan lalu yang kemudian mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkap La Olu.
La Olu berharap kasus tersebut dapat ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian. Keluarga korban juga mengapresiasi langkah sigap polisi yang berhasil menangkap pelaku kurang dari 1 x 24 jam setelah kejadian.
“Harapan kami hukum bisa berjalan baik dalam penanganan kasus tersebut. Warga di Desa juga kaget mendengar informasi kalau korban meninggal karena ditikam, karena korban diketahui memiliki prilaku yang baik di masyarakat,” ungkapnya. (adm)