BAUBAU, Rubriksultra.com- Penyakit kusta belum sepenuhnya punah di Kota Baubau. Meski demikian, penyakit yang dikenal dengan sebutan lepra berhasil ditekan penyebarannya oleh dinas kesehatan setempat.
Kadis Kesehatan Kota Baubau, dr Edy Natsir mengatakan secara umum, pulau Sulawesi masih merupakan daerah endemis penyebaran penyakit kusta. Khusus Kota Baubau, penyakit ini masih berpotensi tinggi penyebarannya.
Apalagi Kota Baubau memiliki riwayat kelam untuk penyakit yang satu ini. Kota Baubau tercatat pernah menjadi kantong penderita penyakit kusta dengan berdirinya rumah sakit kusta diarea yang saat ini telah didirikan pasar modern Lippo Plaza Buton.
dr Edy mengurai pemerintah daerah berhasil menjaring penderita kusta pada tahun 2015 sebanyak 38 kasus, tahun 2016 menurun menjadi 29 kasus dan tahun 2017 turun lagi menjadi 22 kasus. Meski menurun, pihaknya mengaku tak boleh lalai.
“Memang terjadi penurunan selama tiga tahun terakhir tapi kita tidak boleh lalai. Menurut kita itu masih tinggi, artinya semua penderita harus kita jaring dan diberi pengobatan agar penyakit ini bisa kita eliminasi hingga ketahap eradikasi atau zero pada 2020 mendatang,” kata dr Edy Natsir usai advokasi, sosialisasi dan pelatihan singkat kegiatan intensifikasi penemuan kasus kusta dan frambusia melalui kampanye eliminasi kusta dan eradika frambusia di kantor Wali Kota Baubau, Selasa (10/7/2018).
Meski penyakit kusta jarang menelan korban meninggal dunia namun harus diwaspadai. Penyakit menular lewat cairan pernapasan ini bisa menimbulkan cacat permanen bahkan sampai pada amputasi bagian tubuh yang terserang.
Gelaja penyakit ini bisa ditandai dengan munculnya bercak putih menyerupai panu. Bila bercak ini menimbulkan mati rasa disekitar tubuh yang terpapar maka segeralah memeriksakan diri kerumah sakit terdekat untuk diberi pengobatan.
“Kusta itu bukan kutukan atau guna-guna sebagaimana stigma masyarakat yang berkembang atas penyakit ini. Tak perlu kucilkan penderita, jika ada disekitar kita mengalami gejala itu maka segera laporkan. Ingat, penyakit ini bisa disembuhkan dengan diberi pengobatan yang kontinu,” katanya. (adm)
Peliput : Sukri Arianto
Editor : La Ode Aswarlin