KENDARI, Rubriksultra.com – Badan Nasional Narkotika Provinsi Sulawesi Tenggara menciduk seorang pria asal Aceh berinisial AH (52) di Bandara Haluoleo Kendari Kamis 5 Juli 2018. AH yang berprofesi sebagai guru honorer itu diamankan lantaran kedapatan membawa sabu seberat hampir satu kilogram.
Ironisnya, sebelum sampai di Kendari narkoba tersebut disembunyikan dalam anus oleh dua orang kurir di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Informasi penyelundupan Narkotika golongan I ini diungkap Kepala BNNP Sultra, Bambang Priyambadha, Jumat 6 Juli 2018.
Dalam konferensi pers pada sejumlah awak media, Bambang menjelaskan sebelum mendarat di Kendari, narkoba seberat 795 gram terbangkan dari Medan melalui Bandara Soekarno Hatta.
Sabu tersebut dibungkus dalam enam paket terpisah dan dimasukkan dalam anus. Kala itu, AH tak sendiri. Ia bersama dua rekannya yang kini masih berstatus buron.
Saat melakukan check in di Bandara Soekarno Hatta, sabu yang diselip dianus oleh AH bersama dua rekannya berhasil lolos dari pengawasan petugas.
“Setelah berhasil melewati pemeriksaan petugas bandara dan masuk ruang tunggu, kedua rekan AH mengeluarkan sabu di dalam anusnya di toilet bandara Soeta. Selanjutnya diserahkan ke AH untuk dibawakan ke Kendari,” jelasnya lagi.
Kata Bambang, dua rekan AH batal melanjutkan penerbangan ke Kendari. Sabu yang dibungkus dalam enam paket lantas diserahkan ke AH yang kemudian melanjutkan penerbangan ke Bandara Haluoloe Kendari.
“Dua rekannya itu sudah check ini tapi batal terbang. Masih diselidiki,” ujar Bambang.
Mendapat laporan upaya penyelundupan narkoba, Tim BNNP Sultra berkoordinasi dengan pihak Aviation Security (AVSEC) Bandara dan Lanud Haluoloe langsung menjemput AH di ruang kedatangan sekitar pukul 20.00 Wita.
Saat ini BNNP masih melakukan interogasi guna mengungkap rantai dan pemilik sabu tersebut. Selain berprofesi sebagai guru honorer, AH diketahui pernah terdaftar sebagai Caleg di Kota Banda Aceh.
“AH ini sebagai kurir. Menurut pengakuan dia digaji 5 juta untuk mengantarkan sabu ini. Kita masih akan melakukan interogasi termasuk mencari tahu dua rekannya yang batal terbang dari Jakarta,” jelas Bambang.
BNNP Sultra mengaku, sudah dua kali melakukan penangkapan kurir narkoba dengan modus disembunyikan dalam anus.
“Ini bukan yang pertama. sebelumnya juga sudah pernah. Tersangkanya bahkan perempuan,” tutup Bambang. (adm)
Sumber : Inilahsultra