Berpenampilan Waria, Calon Haji Asal Sultra Hebohkan Bandara Jeddah

Ari berpose di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin 6 Agustus 2018 (foto Dream.co.id)

KENDARI, Rubriksultra.com – Dari Ratusan jemaah calon haji asal Sultra yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin 6 Agustus 2018, satu jemaah tampak beda dari yang lain.

Seorang jemaah berpenampilan waria, menghebohkan bandara utama Arab Saudi itu. Ternyata, jemaah calon haji itu berasal dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara bernama Ari bin Hadi.

- Advertisement -

Seperti dilaporkan Dream.co.id, tampilannya cukup nyentrik. Rambut kuning menyala. Disemir. Bedak menghias wajah. Bibir bergincu merah. Tubuhnya berbalut tunik batik. Banyak orang mengiranya seorang wanita.

Seorang petugas mengampiri. Mengingatkan lokasi ihram untuk perempuan. Tapi, saran itu justru membuat kikuk petugas tadi. Sebab, sosok yang dianggap perempuan itu ternyata seorang jemaah laki-laki.

“Eh, maaf, Pak. Iya, kalau laki-laki ganti ihramnya di sini saja,” kata petugas itu, salah tingkah.

Kepada Dream.co.id, Ari membongkar identitasnya dan kesehariannya. “Iya, golongan saya memang disebut waria,” kata Ari.

Dia mengaku berhaji dengan ongkos yang dikumpulkan dari membuka salon kecantikan serta rias pengantin di Soppeng, Sulawesi Selatan. Ari menolak disebut transgender kultural yang berperan dalam upacara adat setempat, atau biasa disebut bissu.

Ari mengklaim sudah beberapa kali datang ke Tanah Suci, meski tak menyebut tujuannya, apakah untuk umroh atau berhaji. “Saya sudah empat kali ke sini,” kata dia.

Kedatangan Ari menyita perhatian petugas Arab Saudi. Petugas Daker Bandara PPIH Arab Saudi pun kebingungan menjawab.

Mereka hanya bisa memikirkan kata-kata Arab yang menggambarkan golongan Ari, terlepas dari rerupa konsekuensi fikihnya. “ Khunsa…khunsa…”

Tak memedulikan bisik-bisik di sekitar, Ari melangkah gemulai menuju bus. Menuju Kota Suci Mekah. (adm)

 

 

 

 

 

Sumber : Dream.co.id, Maulana Kautsar

Facebook Comments
Baca Juga :  Dugaan Korupsi Pembangunan Rumah Sakit UHO Rugikan Negara Rp 14 Miliar