KENDARI, Rubriksultra.com – Di balik keluarnya Tina Nur Alam dari Partai Amanat Nasional (PAN) lalu berlabuh ke NasDem, ada peran suami di belakangnya. Nur Alam.
Tina mengakui, sebelum memutuskan hijrah ke NasDem, ia lebih dulu berdiskusi dengan suaminya yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“(Konsultasi dengan Nur Alam) segala sesuatu saya pasti izin dengan pak Nur Alam,” katanya, Senin 13 Agustus 2018.
Nur Alam, kata Tina, memberikan izin kepadanya untuk pindah ke NasDem. Namun bukan berarti ia diarahkan atau dipaksa. “Tidak diarahkan tapi diskusi,” tegasnya.
Pasca-Muswil PAN beberapa waktu lalu, hubungan PAN dengan Nur Alam tegang. Muasalnya, terjadi perebutan Ketua DPW PAN Sultra antara loyalis Nur Alam dan mantan Wali Kota Kendari Asrun.
Pada Pilgub 2018, seluruh loyalis Nur Alam, termasuk putranya, Radan, memilih mendukung pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas.
Di lain sisi, Tina mendukung paslon yang diusung PAN kala itu, Asrun-Hugua. Namun, bagi Tina, keluarnya dia dari PAN bukan berarti tengah berkonflik dengan kepengurusan partai matahari terbit itu.
Ia mengaku, sudah 15 tahun lamanya telah mengangkat bendera PAN. “Tidak ada masalah (dengan kepengurusan PAN). Selama 15 tahun dampingi Pak Nur Alam bagaimana membesarkan partai dan menyolidkan partai sampai di desa-desa. Ini pilihan saya,” tuturnya. (adm)
Sumber : Inilahsultra
