BAUBAU, Rubriksultra.com – Kantor Kementerian Agama Kota Baubau menunda rencana pelaksanaan vaksin terhadap siswa Tsanawiyah pada 30 Agustus mendatang. Kandungan vaksin yang tidak halal menjadi salah satu alasan tak dilakukan vaksin.
“Tsanawiyah rencananya akan memberikan vaksin kepada siswa pada 30 Agustus, tapi untuk saat ini saya minta ditunda sampai mendapat informasi selanjutnya,” ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Baubau, H. Rahman Ngkaali di kantornya, Kamis 23 Agustus 2018.
Ia yakin masyarakat telah mendapat informasi mengenai kandungan vaksin ini. Makanya Ia mengembalikan kepada orang tua siswa dan masyarakat seluruhnya untuk mengambil sikap walaupun MUI memperbolehkan.
Dikatakan sesuai hasil pemeriksaan kandungan vaksin Rubella ditemukan positif ada unsur babi dan organ manusia. Karenanya, zat itu dinyatakan haram untuk digunakan.
Diakui MUI memperbolehkan penggunaan vaksin tersebut meski dinyatakan haram karena alasan darurat dan tidak didapatkan vaksin lain untuk imunisasi.
Disisi lain, terdapat surat edaran dari sekjen kementerian agama bahwa umat islam dihimbau untuk menggunakan produk halal. Apalagi jaminan produk halal juga diatur dalam UU nomor 33 tahun 2014.
“Makanya instruksi penundaan pemberian vaksin Rubella kepada siswa Madrasah masih belum dicabut. Ini juga himbauan dari Kanwil yang meminta untuk ditunda,” paparnya.
Hingga detik ini belum ada satupun siswa madrasah yang diberikan vaksin ini. Hal itu diketahui karena banyaknya orang tua siswa khususnya MIN yang mengadu kepada dirinya bahwa mereka dimintai persetujuan dari kepala madrasah.
“Kami kembalikan ke orang tua siswa tapi kami juga menghimbau untuk menggunakan produk halal. Makanya tergantung sudut pandang masyarakat apakah mengkategorikan ini sebagai hal yang darurat atau tidak. Khan ada catatan dari MUI bisa digunakan apabila keadaan darurat, kalau ragu maka jangan,” bebernya.(adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin
