BAUBAU, Rubriksultra.com – Dinas Pertanian (Distan) Kota Baubau terus melakukan berbagai macam upaya untuk meningkatkan produksi beras petani lokal. Salah satunya mengendalikan hama tikus yang sering merongrongrong hasil panen para petani.
Strategi yang digunakan pun sangat alami. Burung hantu sebagai pemangsa alami tikus sawah mulai dikembangkan Dinas Pertanian Kota Baubau.
“Saya kira strategi ini tidak perlu biaya besar. Banyak daerah yang sudah mengembangkan strategi ini dan terbukti berhasil. Makanya kita coba terapkan juga di Baubau,” kata Kepala Distan Baubau, Ir Bahara diruang kerjanya, kemarin.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih mengidentifikasi keberadaan burung hantu di Kota Baubau. Fokus utama pengembangan dilakukan dikawasan Kecamatan Bungi.
Mantan Kadis Lingkungan Hidup Kota Baubau ini mengaku di Baubau keberadaan burung hantu di Baubau terbukti ada sesuai hasil survei. Namun intensitas waktu kedatangannya masih cukup lama.
“Ada (burung hantu,red), tapi waktunya lama. Misalkan hari ini dia buang kotoran ditempat yang kita survei, setelah itu satu atau dua minggu kedepan baru datang lagi,” katanya.
Kondisi ini menyebabkan strategi ini belum berjalan maksimal. Kendati begitu, pihaknya akan terus mencoba mengidentifikasi lokasi lain yang menjadi titik kumpul burung hantu ini.
Bila intensitas kedatangannya dinilai sudah cukup dekat maka rumah burung hantu akan dibangun. Diakui satu burung hantu bisa memangsa tikus sawah minimal lima hingga enam ekor tikus.
“Kalau 10 ekor burung hantu dalam satu rumah bisa dibayangkan berapa ekor tikus yang bisa dimangsa dalam semalam. Saya kira dengan strategi ini maka hasil panen kita akan lebih maksimal,” katanya. (adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin