60 Ribu Warga Baubau yang Berpotensi Miskin Bakal Divalidasi

BAUBAU, Rubriksultra.com – Angka kemiskinan di Kota Baubau ternyata masih cukup tinggi. Sedikitnya terdapat 60 ribu jiwa masyarakat Kota Baubau berpotensi miskin.

Data ini disampaikan Sekretaris Dinas Sosial Kota Baubau, Hanaruddin dalam rapat pembahasan rancangan APBD 2019 di kantor DPRD Kota Baubau, Jum’at 2018. Kata dia, data itu bersumber dari basis data terpadu pemerintah pusat.

- Advertisement -

“Data itu secara online dari pemerintah pusat berdasarkan sensus beberapa tahun lalu. Makanya data ini akan kami validasi dulu, apakah saat ini sudah berkurang atau malah bertambah,” kata Hanaruddin.

Kata dia, dari 60 ribu jiwa yang berpotensi miskin ini, 12 ribu diantaranya sudah berhasil diidentifikasi. Artinya 12 ribu jiwa warga Kota Baubau bisa dikatakan katagori miskin.

Hanaruddin menjelaskan validasi potensi kemiskinan ini akan dilakukan pada 2019 mendatang. Terdapat beberapa kriteria warga dapat dikatakan miskin.

“Dikatakan miskin jelas ada kriterianya, seperti hanya punya rumah yang kecil, pendapatannya kecil dan tidak adanya pekerjaan tetap. Nah, kriteria miskin mengacu standar nasional maka pendapatan tidak lebih dari Rp 300 ribu perbulan,” katanya.

Untuk menekan angka kemiskinan, selain bantuan pusat seperti Rastra dan PKH, Pemerintah Kota Baubau juga mencoba meluncurkan berbagai macam program. Diantaranya pemberian bantuan Usaha Ekonomi Kreatif (UEP) atau bantuan berupa modal usaha bagi masyarakat yang tidak mampu ataupun bagi penyandang disabilitas.

“Jadi bantuan ini kita kucurkan ke Kelompok Usaha Bersama (Kube), besarnya satu kelompok Rp 10 juta. Satu kube beranggotakan empat sampai lima orang,” katanya.

Ia berharap dalam rancangan APBD 2019, anggaran untuk Dinas Sosial Baubau dapat ditambah. Sebab hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah untuk menekan angka kemiskinan.

Baca Juga :  Asrun Lio Buka Sosialisasi Permendagri Nomor 15 Tahun 2024 di Baubau

“Kalau dibanding tahun sebelumnya, usulan anggaran 2019 meningkat dari Rp 2,1 miliar menjadi Rp 2,4 miliar. Tapi kalau kita tilik, angka ini masih sangat kecil. Tapi apapun itu, kita akan berusaha maksimal untuk menekan angka kemiskinan di Baubau,” tukasnya. (adm)

Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin

Facebook Comments