KENDARI, Rubriksultra.com – Banyaknya peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Sultra yang tidak lulus ambang batas passing grade, turut membuat prihatin anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra Yaudu Salam Ajo.
Ketua Komisi IV DPRD Sultra ini mengaku, rendahnya angka kelulusan ini menjadi pertanyaan publik akan kualitas sumber daya manusia alumni perguruan tinggi.
“Tidak lolos pasti orang akan bertanya apakah alumni berkualitas atau tidak,” katanya beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pertanyaan akan kualitas SDM ini patut disampaikan mengingat dari sekian peserta CPNS, ada juga yang lulus dengan nilai meyakinkan.
“Buktinya ada juga yang lulus. Tentu, yang lulus punya kualitas lebih,” bebernya.
Namun demikian, Yaudu juga ikut menyoroti sistem seleksi yang mungkin saja terlalu berat, baik perangkat keras atau pun soalnya.
Mungkin tidak terbiasa. Kemungkinan juga kesalahan dalam mengisi jawaban atau soal yang terlalu sulit,” tuturnya.
“Atau juga waktu terlalu sempit sehingga banyak soal yang tidak dikerjakan,” tambahnya.
Ia mengaku, banyaknya peserta yang tidak lolos ini membuat kuota yang diberikan pemerintah tidak terpenuhi.
“Ini mubazir pelaksanaan CPNS. Perlu dievaluasi secara menyeluruh agar pelaksanaannya mendekati kebutuhan,” tuturnya.
Terkait SDM, kata politikus PKS ini, harus menjadi perhatian serius, utamanya kampus atau lembaga pendidikan.
“Harus jadi perhatian, pemerintah pusat juga harus evaluasi diri sendiri. Ada apa dengan kualitas SDM kita,” pungkasnya. (adm)
Sumber : Inilahsultra
