BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Baubau menggelar sarasehan kegiatan pembangunan dengan tema peran komunitas di era teknologi informatika di Metro Entertaint, Kamis 15 November 2018. Kegiatan yang menghadirkan 38 komunitas di Baubau ini untuk berbagi rasa serta menyaring aspirasi pemuda sebagai pondasi pembangunan.
Kepala Diskominfo Baubau, H. Idrus Taufik Saidi mengatakan sejak awal semangat sarasehan pembangunan ini untuk melihat peran antara old dan now. Ada pepatah, “Kirimkan saya 1.000 orang tua maka akan kucabut Semeru dari akarnya. Kirimkan saya 10 pemuda maka akan kugancangkan dunia”.
Pepatah ini, kata dia, terkandung maksud bahwa pondasi negara terletak pada pemudanya. Pemerintah tidak akan bisa berbuat apa-apa apabila dalam pembangunan, peran pemuda tidak dilibatkan.
“Moment sarasehan inilah kita berharap, dengan berkumpulnya komunitas pemuda dalam satu forum maka kita bisa saling sharing, berbagi rasa serta menyaring aspirasi mereka. Moga kedepan, akan ada program kegiatan pemerintah yang mewakili kreatifitas dan inovasi dari para pemuda ini,” katanya.
Pria yang akrab disapa Feky tak menampik keberadaan pemuda di Baubau cukup banyak. Bahkan dari keseluruhan warga Kota Baubau, 45 persen diantaranya adalah pemuda kreatif.
Ia mengurai banyak contoh komunitas pemuda yang melahirkan ide kreatif dan inovatif. Misalnya ditingkat sekolah, ada komunitas yang hadir dengan ide menulisnya.
Ada juga beberapa komunitas yang turun langsung membantu membersihkan lingkungan bersama Dinas Lingkungan Hidup. Bahkan ada komunitas dengan inovasi yang dimiliki mengikuti sayembara inovasi daerah yang diprakarsai Balitbang Baubau.
“Beberapa komunitas ini sudah menunjukkan eksistensinya. Mereka sudah berani berinovasi dan menempatkan diri, bahwa pemuda ada ditengah masyarakat,” tukasnya.
Pria yang akrab dengan insan pers di Kota Baubau ini berharap komunitas pemuda di Baubau agar terus berinovasi sekreatif mungkin. Tentunya dengan memperhatikan tata aturan yang berlaku dimasyarakat dan tidak menabrak aturan hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kita tidak akan bisa berinovasi jika kita tidak berusaha. Pemerintah hadir hanya sebagai katalisator, pemudalah yang harus menunjukan jati diri yang sebenarnya bahwa mereka adalah pondasi yang kuat dalam pembangunan daerah dan negaranya,” bebernya. (adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin