BAUBAU, Rubriksultra.com- Intensitas amukan si jago merah (Kebakaran,red) di Baubau sepanjang 2018 kemarin cukup tinggi. Tercatat sedikitnya ada 30 insiden kebakaran dari Januari hingga Desember 2018.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Baubau, MZ Tamsir Tamim mengatakan insiden kebakaran pada 2018 meningkat cukup signifikan dibanding 2017 lalu. Dimana sepanjang 2017, tercatat hanya 19 insiden kebakaran.
30 kasus kebakaran ini, kata dia, didominasi kebakaran hutan. Disusul kebakaran rumah hingga kendaraan bermotor.
Tamsir menjelaskan terdapat tiga pemicu kebakaran yng umum dijumpai pihaknya. Pertama korsleting listrik, kompor meledak dan puntung rokok.
“Korsleting listrik itu paling banyak menjadi penyebab kebakaran di perumahan warga, lalu ada juga kompor meledak. Selain itu, ada juga puntung rokok, tapi kalau ini paling banyak menjadi pemicu kebakaran hutan,” katanya.
Intensitas kebakaran paling tinggi terjadi pada musim kemarau antara Juli hingga September. Bahkan, kata dia, antara range waktu itu terjadi dua insiden kebakaran rumah dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Kendati begitu, Tamsir mengaku selalu waspada tiap saat bila terjadi potensi kebakaran. Semua personil maupun armada selalu dalam keadaan siap tempur.
“Jadi bukan hanya waktu tertentu saja, tapi setiap saat. Itu sudah menjadi tanggung jawab kami,” katanya.
Khusus 2019 ini, Tamsir akan menggenjot sosialisasi pencegahan kebakaran untuk seluruh lapisan masyarakat. Sosialisasi itu perlu agar masyarakat memiliki pengetahuan dasar memadamkan api dengan alat yang tepat dan mudah dijumpai.
“Seperti kompor meledak, banyak warga malah menyiramnya dengan air. Sebenarnya tidak boleh karena semakin disiram maka minyaknya akan meluap. Nah, kondisi itu malah mengakibatkan luasan api semakin besar. Cara yang benar adalah dengan menggunakan handuk basah atau karung, itu paling efektif,” jelasnya.
Namun untuk memadamkan api bila kebakaran terjadi disekitar tempat tinggal harus diperhatikan satu hal. Yakni jangan panik.
“Kalau panik pasti kita akan lupa apa yang akan kita lakukan. Jadi intinya jika terjadi jangan panik, ambil langkah pencegahan lalu hubungi petugas damkar agar kerusakan tidak semakin besar,” tandasnya. (adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin