Inovasi OPD Minim, Wawali Baubau : Pola Berpikir ASN Masih Terkungkung

BAUBAU, Rubriksultra.com – Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse tak menampik gebrakan yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Baubau masih sangat minim. Menurutnya, belum semua Aparatur Sipil Negara (ASN) menyadari tupoksi mereka masing-masing.

“Sudah seperti itulah (inovasi minim). Kenapa seperti itu, karena belum semua orang (ASN) menyadari bahwa kita perlu berubah dengan cara berpikir kita selama ini,” kata La Ode Ahmad Monianse kepada awak media di kantor Wali Kota Baubau, belum lama ini.

- Advertisement -

Kata dia, ASN di Baubau masih terkungkung dengan pola pikir yang selama ini dilaksanakan. Padahal seharusnya, ASN harus berani berpikir keluar dari kotak atau istilahnya “Out of the box” untuk perubahan kearah yang lebih baik.

Orang nomor dua di Baubau ini mencontohkan program bantuan usaha dari pemerintah untuk pelaku usaha kecil. Banyak OPD berpikir setelah memberikan bantuan sebanyak-banyaknya maka dianggap sudah berhasil dengan tidak mengevaluasi sejauh mana keberhasilan atau efektifitas bantuan.

“Misalnya saja seperti bantuan modal untuk budidaya rumput laut. Katakanlah bantuan dari pemerintah totalnya Rp 40 juta. Lalu dibagi kedalam delapan kelompok dengan bantuan masing-masing senilai Rp 5 juta,” urainya.

Banyaknya kelompok yang tersentuh ini dianggaplah sebagai suatu keberhasilan. Padahal sesunguhnya, kata dia, berdasarkan penelitian dari IPB, untuk bisa mengentaskan kesejahteraan petani rumput laut ke posisi yang lebih baik maka total bantuan itu seharusnya hanya diporsikan untuk satu kelompok sasaran saja.

Harapannya dari dari total bantuan Rp 40 juta itu bisa menggerakkan sektor budidaya rumput laut mulai dari pembibitan, peralatan sampai dengan pengawasan serta penunjang lain-lain. Dengan begitu, kelompok usaha itu benar-benar fokus untuk keberhasilan budidaya.

Baca Juga :  Polres Baubau Musnahkan Ratusan Gram Narkoba dan Miras

“Ingat, budidaya rumput laut itu ada titik kritis. Nah, kenapa dengan cara lama tidak berhasil?, karena hanya Rp 5 juta saja. Okelah, dari jumlah itu sudah bisa mengadakan bibit, tali dan beberapa batang bambu. Nah, untuk pengawasannya bagaimana?, karena petani kita tidak punya waktu karena mereka juga perlu menghidupi keluarganya dengan sektor lain. Misalnya ojek atau buruh bangunan sehingga saat pertumbuhan rumput laut memasuki masa kritis malah tidak mendapat perhatian serius,” katanya.

Olehnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Baubau ini meminta agar seluruh OPD untuk berpikir kreatif. Sebisa mungkin berani untuk keluar dari pemikiran dan cara-cara lama yang nyatanya tak memberi faedah yang berarti.

“Saya kira banyak program pemerintah tapi sayang hasilnya belum cukup greget. Nah, sekarang inilah saatnya kita harus merubah pola pikir kita, moga saja dengan pendekatan yang baru hasil dari semua program yang kita canangkan bisa merubah dan sebisanya mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya. (adm)

Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin

Facebook Comments