145 Mahasiswa Stikes IST Buton Yudisium

Ketua Stikes IST Buton, H. La Ode Ruslan (tengah) berpose bersama calon wisudawan usai seremoni yudisium di gedung Stikes IST Buton, Sabtu 30 Maret 2019.

BAUBAU, Rubriksultra.com – Perjalanan 145 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat (Stikes) IST Buton baru saja dimulai. Peluit start perjalanan berbunyi setelah ke-145 mahasiswa itu resmi menyandang gelar akademik dibelakang nama mereka masing-masing.

Hal itu ditandai dengan prosesi yudisium yang berlangsung di aula gedung Stikes IST Buton, Sabtu 30 Maret 2019. Acara yudisium dipimpin langsung Ketua Stikes IST Buton, H. La Ode Ruslan, SE., MM.

- Advertisement -

“145 mahasiswa ini terbagi atas tiga progran studi. Diantaranya 10 orang dari program studi kebidanan, 26 dari prodi kesehatan masyarakat, dan 108 orang dari keperawatan,” kata Ketua Stikes IST Buton, H. La Ode Ruslan.

Kata dia, setelah yudisium maka selanjutnya akan dilaksanakan wisuda untuk 145 mahasiswa yang telah dinyatakan lulus ini. Prosesi wisuda akan dilaksanakan April sebelum pencoblosan Pemilu 2019.

H. La Ode Ruslan menambahkan yudisium kali ini merupakan yang ketujuh sejak Stikes IST Buton berdiri 2012 lalu. Bila ditotal, jebolan dari Stikes IST Buton sudah mencapai lebih dari 1.000 orang.

“Alhamdulillah hari ini telah terjadi sebuah peristiwa penting bagi kami. 145 mahasiswa telah menamatkan pendidikannya di yayasan kami, mereka telah dikukuhkan dan telah resmi menyandang gelar serta sudah siap mengabdi untuk masyarakat,” katanya.

Selaku Ketua, H. La Ode Ruslan berpesan agar gelar yang telah disandang para alumnus Stikes IST Buton bisa berguna bagi negara dan daerah, minimal bagi keluarga. Ilmu hang diperoleh sejak bangku perkuliahan sebisanya dapat ditularkan kepada masyarakat agar senantiasa berperilaku hidup sehat.

“Kita harapkan mereka bisa menjadi contoh bagi masyarakat setelah menempuh pendidikan disini. Ingat, gelar merupakan perjalanan akhir dari proses pendidikan, tapi gelar juga merupakan awal dari perjalanan hidup seseorang. Jangan berpuas diri, tetap menjadi pribadi yang berguna,” katanya.

Baca Juga :  Nebeng Ujian CPNS di Baubau, Tiga Daerah Ini Belum Bersurat ke Wali Kota

Ia juga berpesan agar para calon wisudawan tak tergantung pada penerimaan pegawai semata alias hanya berharap menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Masih banyak peluang kerja semisal praktek mandiri perawatan anak, kebidanan dan sebagainya, agar gelar yang diperoleh bisa diaplikasikan langsung ke masyarakat.

“Ikuti pelatihan praktek mandiri yang yang diadakan kampus walaupun sudah alumnus. Kita harus ubah mainset cara berpikir karena banyak potensi yang saat ini malah sangat dibutuhkan ditengah masyarakat,” katanya. (adm)

 

 

Peliput : Sukri

Facebook Comments