LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Bupati Buton Tengah, Samahuddin dan Wakil Bupati, La Ntau ingin menjadikan wilayah otoritanya sebagai daerah islami. Komitmen itu diwujudkan dengan merancang program Tahfidz Alquran.
Program Tahfidz Alquran Buteng dipercaya akan melahirkan bakat-bakat potensial yang mampu menghafal Alquran. Melalui wadah ini juga, diyakini, Buteng akan menjadi pusat lahirnya para penghafal Alquran yang handal di Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Artinya salah satu visi misi Bupati itu khan mewujudkan masyarakat Buteng yang berbudaya, agamis, dan sejahtera. Nah, visi misi ini menjadi tugas instansi teknis untuk diterjemahkan. Makanya kita mencoba merancang program ini,” kata Kabag Kesra Setda Buteng, La Ode Abdullah diruang kerjanya, akhir pekan lalu.
La Ode Abdullah mengaku wadah untuk Tahfidz Alquran Buteng ini sudah ada. Tugas berikutnya yang menanti tinggal mendatangkan pembina yang handal.
“Tahun lalu sudah ada komunikasi awal dengan pembina tahfidz penghafal Alquran ini. Tahun ini kita coba maksimalkan lagi dan ini menjadi tantangan kami berikutnya,” katanya.
Ia mengaku pembina tahfidz ini mengajukan syarat bila harus mengajar Hafidz-Hafidzah di Buteng. Syaratnya, pembina harus menjadi imam masjid ditempat yang tunjuk pemerintah daerah sebagai pusat program ini.
“Pertimbangannya supaya Murojaah hafalannya (bagian dari pembelajaran Alquran, yang artinya mengulang kembali hafalan-hafalan yang telah lalu). Makanya kami masih berkoordinasi juga dengan masyarakat khususnya para imam masjid. Moga cepat terealisasi dan secepatnya program ini berjalan,” katanya. (adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin