Potensi Perkebunan di Baubau Belum Dikelola Maksimal

ILUSTRASI
ILUSTRASI

BAUBAU, Rubriksultra.com – Potensi perkebunan di Kota Baubau diakui belum dikelola secara maksimal. Hal itu bisa dilihat dari tingginya impor hasil perkebunan seperti ubi dan jagung yang harus didatangkan dari luar daerah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Baubau.

Kabag Administrasi Perekonomian Setda Kota Baubau, La Ode Ali Hasan mencatat baru-baru ini Kota Baubau mendatangkan hasil perkebunan yakni ubi sebanyak 10 ton dari Makassar serta Muna. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan hasil perkebunan itu.

- Advertisement -

“Padahal kalau kita melihat potensi perkebunan di Baubau cukup besar loh. Masih banyak lahan kosong yang seharusnya digarap untuk hasil perkebunan ini. Tapi sayangnya, masyarakat kita belum mengelolanya secara maksimal,” kata La Ode Ali Hasan ditemui di kantor Wali Kota Baubau, Rabu 27 Maret 2019.

Sejatinya hasil perkebunan bisa diciptakan sendiri oleh masyarakat setempat. Olehnya, perlu adanya beberapa kebijakan agar hasil perkebunan bisa dimaksimalkan.

“Nah, kemarin sudah ada kebijakan pemerintah yakni pencanangan sehari tanpa nasi. Saya kira kebijakan ini sangat bagus sekali,” katanya.

Kebijakan ini, kata dia, akan merangsang masyarakat untuk memaksimalkan lahan kosong yang dimiliki untuk berkebun. Sebab permintaan hasil perkebunan dari imbas pencanangan itu akan semakin tinggi.

Selain itu, Ia juga menilai kebijakan ini akan berdampak langsung pada tingkat inflasi dari komoditi beras. Apalagi beras sejauh ini terus-menerus menunjang angka inflasi daerah yang cukup tinggi.

“Saya kira ini langkah baik dari pemerintah daerah. Semoga saja dari pencanangan ini semua sektor bisa dimaksimalkan,” katanya. (adm)

 

 

Peliput : Sukri

Facebook Comments
Baca Juga :  Kecamatan Bungi dan Lea-lea Jadi Kawasan Sadar Kerukunan Umat Beragama