LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Buton Tengah telah dilengkapi dengan absensi digital finger print. Sayangnya, alat untuk mencatat disiplin tidaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) di negeri seribu gua ini belum difungsikan maksimal.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buteng, Samrin tak menampik hal itu. Kata dia, hingga saat ini finger print itu belum bisa digunakan.
“Alatnya sudah ada di masing-masing OPD, sudah terpasang tapi belum bisa digunakan,” kata Samrin ditemui di kantor Bupati Buteng, belum lama ini.
Alasan belum difungsikannya alat ini dikarenakan admin tiap OPD belum diberi pelatihan. Pelatihan penggunaan alat ini dari admin BKPSDM Buteng.
“Memang kendalanya di kami karena belum siap melakukan pelatihan. Admin kami saat ini masih mengurus CPNS terkait penetapan NIP,” katanya.
Samrin mengaku masih mencari waktu lowong untuk segera melakukan pelatihan untuk admin tiap OPD. Sebisanya pelatihan sudah bisa digelar usai Pemilu 2019 mendatang.
Dengan aktifnya finger print ini nantinya minimal bisa mengontrol kehadiran pegawai. Data ini bisa dijadikan rujukan kepala OPD apabila pegawai diinstansi yang dipimpinnya melakukan tindakan indisipliner.
“Disitu khan bisa dilihat tiba jam berapa dan pulang jam berapa. Jadi ada catatannya, memang adminnya dimasing-masing OPD, tapi super adminnya dipegang BKD untuk menguatkan laporan tindak indisipliner pegawai oleh pimpinan masing-masing OPD,” katanya. (adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin