Buteng Berpeluang Masuk Kasta Tertinggi Daerah Otonom

Direktur penataan Daerah, Ekonomi Khusus, dan DPOD Kemendagri RI, Drs. Andi Bataralifu saat disambut jajaran pemerintah Kabupaten Buteng di kantor Bupati Buteng, Rabu 10 April 2019.

LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Tim evaluasi Daerah Otonom Baru (DOB) sudah tiba di Kabupaten Buton Tengah untuk melakukan penilaian. Mereka akan melakukan penilaian selama dua hari, mulai 10 sampai 11 April 2019.

Evaluasi DOB dipimpin langsung Direktur Penataan Daerah, Ekonomi Khusus, dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) Kemendagri RI, Drs. Andi Bataralifu. Ia bersama rombongan diterima langsung Wakil Bupati Buteng, La Ntau didampingi Ketua DPRD Buteng Adam, Sekda Buteng La Ode Hasimin dan pimpinan OPD se-Kabupaten Buteng di kantor Bupati Buteng, Rabu 10 April 2019.

- Advertisement -

Direktur penataan daerah, ekonomi khusus, dan DPOD Kemendagri RI, Drs. Andi Bataralifu mengakui progres perkembangan Buteng sebagai DOB sejak 2014 terus meningkat. Posisi terakhir Buteng pada 2018 lalu berhasil mencatatkan skor 83,75 dan berpeluang besar ditetapkan menjadi daerah otonom sebenarnya.

“Evaluasi terakhir untuk DOB Buteng ini sebenarnya tinggal melihat dua aspek. Aspek itu adalah tapal batas yang belum tuntas dan Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW),” paparnya.

Menurutnya, Buteng sebenarnya sudah siap menjadi daerah otonom. Kedua aspek yang menjadi penilaian diketahui sudah dalam proses ditingkat provinsi. “Kalau ini sudah tuntas maka saya pikir Buteng sudah siap untuk maju menjadi daerah otonom sebenarnya,” tambahnya.

Kata dia, tapal batas sebenarnya merupakan masalah klasik yang dialami hampir semua daerah pemekaran maupun daerah yang sudah ditetapkan sebagai daerah otonom. Makanya ini menjadi tanggung jawab semua pihak untuk dilakukan percepatan.

Kejelasan tapal batas juga, kata dia, akan berbanding lurus dengan rancangan RTRW. Makin jelas tapal batas maka akan memudahkan pemerintah daerah menetapkan fungsi suatu wilayah dalam rancangan RTRW.

Kasubdit Penataan Daerah Wilayah I Direktorat Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan DPOD Kemendagri RI, Jongi Tambunan menambahkan perkembangan Buteng dalam empat tahun terakhir sangat signifikan. Pada tahun pertama penilaian Buteng sudah mencatatkan skor 57,05 berdasarkan 10 aspek yang dinilai.

Baca Juga :  Sisa 21 Bulan, Bupati Buteng Perlu Wabup Baru?

Pada tahun kedua atau 2016 meningkat menjadi 64,35, lalu tahun ketiga 2017 meningkat lagi menjadi 70,00. Lanjut pada 2018 lalu, hasil evaluasi meningkat menjadi 83,75.

“Kami berharap evaluasi terakhir ini ada peningkatan. Sebisanya dalam satu aspek minimal menambah skor satu point saja berarti ada tambahan skor 10. Dengan begitu nilai Buteng minimal akan menjadi 93,75. Kalau sudah mendapat skor seperti itu maka pada tahun ke enam nanti Buteng akan masuk dalam kasta tertinggi daerah otonom, sejajar dengan daerah lainnya,” katanya.

Wakil Bupati Buton Tengah (Buteng), La Ntau mengatakan 23 Juli mendatang, Buton Tengah genap berusia lima tahun. Diakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan selama mendampingi Bupati Buton Tengah, Samahuddin.

“Makanya kami dari pemerintah selalu membangun komunikasi, menjalin sinergi, dan menyatukan persepsi dengan semua pihak utamanya DPRD selaku mitra kerja dan masyarakat dalam menyukseskan segala kegiatan pembangunan,” katanya. (adm)

Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin

Facebook Comments