BAUBAU, Rubriksultra.com – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Baubau menggelar simulasi pemungutan suara di TPS dan rekapitulasi hasil suara Pemilu dan Pilpres 2019 di lapangan lembah hijau, Sabtu 6 April 2019.
Dari simulasi, KPUD Baubau berhasil mengestimasi waktu yang dibutuhkan wajib pilih saat menyalurkan hak politiknya. Estimasi waktu yang dibutuhkan mencapai empat hingga 10 menit untuk satu wajib pilih.
Ketua KPUD Kota Baubau, Edi Sabara mengatakan sampel simulasi diambil dari TPS 3 Kelurahan Tomba. Sampel wajib pilih sebanyak 100 orang.
Tujuan simulasi ini, kata dia, untuk mendeteksi kelemahan dalam proses penyelenggaraan pemilu. Mulai dari pengedaran c6 atau surat panggilan, pendirian TPS sampai pada perekapan.
“Simulasi ini sebenarnya untuk melihat apa sih kelemahan kita, berapa waktu yang dibutuhkan wajib pilih pada saat masuk sampai keluar karena ini pertama kali pemilu menggunakan lima jenis kertas suara,” kata Edi Sabara disela-sela simulasi.
Kata dia, rata-rata wajib pilih kesulitan untuk melipat kembali surat suara usai dicoblos. Kendala ini akhirnya memakan waktu lama yang cukup lama hingga 10 menit.
“Bukanya cepat tapi melipat kembali yang butuh proses lama. Olehnya ini menjadi perhatian kami untuk sosialisasi mendatang, minimal untuk memberitahukan tata cara pencoblosan disisa waktu ini. Sebisanya jangan lawan lipatan, ikuti,” katanya.
Selain mendeteksi kelemahan, simulasi ini diharapkan agar peserta pemilu baik perseorangan maupun partai pemilu bisa mengetahui hal-hal penting dalam pemilu kali ini. Hasilnya bisa menjadi bahan sosialisasi kepada konstituennya.
Sosialisasi ini juga untuk melihat peranan pemda dan TNI/Polri. Utamanya dalam hal dukungan pengamanan pelaksanaan pemilu 2019 ini. (adm)