WAKATOBI, Rubriksultra.com – Minimnya sarana olahraga di Kabupaten Wakatobi, menjadi salah satu penyebab tidak maksimalnya raihan prestasi atlet. Kondisi ini mendorong pemerintahan Arhawi dan Ilmiati Daud menggenjot pembangunan sarana olahraga yang memadai.
Arhawi menjelaskan pembangunan Gedung Olahraga (GOR) akan dimulai tahun ini dengan anggaran Rp 15 miliar yang bersumber dari bantuan APBN.
“Jika program prioritas daerah mulai berkurang, maka kita bisa fokus bangun sarana olahraga tambahan,” ujar Arhawi saat malam penyerahan bonus atlit berprestasi, Minggu (7/4/2019) malam.
Diakui anggaran Rp 15 Milyar untuk membangun GOR belum sepenuhnya menjawab kebutuhan para atlit.
Pemkab Wakatobi akan tetap berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak, agar sarana olahraga di Wakatobi bisa memiliki standar yang sama dengan daerah lain.
“Kita juga sedang berkomunikasi ke pemerintah provinsi melalui bapak gubernur agar bisa mengalokasikan anggaran untuk pembangunan fasilitas olahraga. Sehingga Porprov tiga tahun kedepannya, Wakatobi bisa menjadi tuan rumah,” harapnya.
Prestasi atlet asal Wakatobi yang berkompetisi diajang Pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) ke-XIII tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kabupaten Kolaka Tahun 2018 lalu, diakui belum maksimal.
Para atlit dan pengurus cabang (pengcab) hanya memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah-sekolah untuk latihan.
“Di Porprov Kolaka Tahun 2018 dan Porprov sebelumnya, perolehan medali Wakatobi tidak terlalu banyak bergeser dari posisi bagian bawah. Kita sadari bahwa Wakatobi belum memiliki fasilitas olahraga seperti daerah lain” tambahnya.
Meski begitu, para atlit tetap diapresiasi karena telah mengharumkan nama daerah.
“Dengan prestasi 24 emas, 15 perak dan 37 perunggu itu merupakan kebanggaan tersendiri. Atlit Wakatobi sejak lama telah mengharumkan nama daerah bahkan negara. Khususnya cabor dayung dimana atlit asal Wakatobi beberapa kali mewakili Indonesia di event internasional,” tutupnya. (adm)
Peliput: Kurniawati