BAUBAU, Rubriksultra.com – Pemkot Baubau melakukan sidak disejumlah pusat perbelanjaan di Baubau, Kamis 9 Mei 2019. Sidak dipimpin Sekot Baubau, Dr Roni Muhtar didampingi Kepala Loka POM Baubau, Mirnawati Purba, Kepala Disperindag Baubau, Radjlun dan Kabag Ekonomi Setda Baubau, La Ode Ali Hasan.
Tim terlihat antusias mencermati satu persatu persatu tanggal kedaluarsa berbagai macam sembako. Mulai dari daging, minyak goreng, susu, mi instan, minuman bersoda, tepung terigu dan beberapa bahan makanan lainnya.
“Kita melakukan observasi dan monitoring tentang kondisi bahan makan yang dipasarkan. Alhamdulillah, dari hasil sidak, semua bahan masih dalam keadaan baik dalam arti masih jauh dari tanggal kedaluarsa,” kata Sekot Baubau, Dr Roni Muhtar.
Sejauh ini, bahan makanan yang beredar di Kota Baubau aman dikonsumsi. Memang, saat sidak ada beberapa produk bahan makanan yang kemasannya ditemukan dalam kondisi rusak atau penyok.
Menurut Kepala Loka POM, lanjut Sekot Baubau, kemasan susu yang rusak sudah mengandung bakteri mematikan.
“Kalau kemasan susu yang sudah penyok itu sudah tak bisa dipakai lagi. Sudah ada unsur racunnya. Tadi kita dapatkan satu kaleng. Makanya kami langsung beritahukan agar ditarik. Ini penting agar masyarakat juga tahu bahwa susu dengan kemasan rusak agar tak dikonsumsi. Sudah berbahaya,” kata Sekda.
Mengenai harga, sejumlah bahan makanan ditemukan masih stabil. Namun, terdapat bahan makanan lain yang mengalami kenaikan dibeberapa pasar tradisional.
“Ini menjadi bahan kami untuk dilaporkan ke pimpinan. Rencananya besok kita akan sidak lagi di pasar tradisional untuk mengecek harga. Hasilnya kemudian akan kita jadikan bahan untuk mengambil langkah menekan harga agar tak terlalu berdampak bagi masyarakat kecil kita,” tandasnya.
Kepala Loka POM Baubau, Mirnawati Purba menambahkan selain melakukan sidak bahan makanan, pihaknya juga telah melakukan uji sampel terhadap 26 jenis jajanan buka puasa yang dipasarkan di Puja Serata, sekitar Stadion Betoambari.
Dari hasil uji sampel, semua pangan olahan dan takjil yang dijual dinyatakan memenuhi syarat. Kata Mirnawati, tidak satupun mengandung bahan berbahaya maupun mengandung babi.
“Semua aman dikonsumsi. Sidak bahan makanan ini akan terus dilakukan secara bertahap selama ramadan berlangsung. Baik terhadap pangan olahan maupun takjil untuk suguhan buka puasa,” ungkapnya. (adm)
Penulis: Sukri Arianto.
Editor : La Ode Aswarlin
