WAKATOBI, Rubriksultra.com- Kabupaten Wakatobi terkenal dengan keindahan dan potensi alam laut yang kaya. Olehnya, dibutuhkan kesadaran semua pihak dalam pengelolaannya.
Salah satu langkah strategis pemerintah Kabupaten Wakatobi yakni dengan melibatkan Masyarakat Hukum Adat (MHA). Bupati Wakatobi, H. Arhawi bahkan turun langsung menginisiasi pertemuan dengan sejumlah perangkat MHA tersebut sebagai upaya melestarikan tata kelola adat pesisir dan laut, di Wangi-Wangi, Selasa 28 Mei 2019.
Bupati Wakatobi, H. Arhawi mengatakan sudah menjadi cita-cita besar untuk membangun Wakatobi sebagai daerah maritim. Makanya pemanfaatan dan pengelolaan harus didorong agar semua aktivitas yang berkaitan dengan laut bisa terjaga.
“Misalnya penanganan sampah. Ini perlu upaya dari kita semua agar pesisir dan laut kita bersih dari sampah itu,” ungkap Arhawi.
Selain itu, sumber daya alam di laut harus bisa mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu, segala urusan yang berkaitan sumber daya laut harus ditata kelola sebaik-bainya dan sedapat mungkin tidak berbenturan dengan hukum.
“Kekuatan lain disektor kelautan dan perikanan yakni adanya kearifan lokal disetiap pulau di Wakatobi. Nauh, masyarakat hukum adat kiranya bisa menjadi mitra pemerintah untuk melestarikan sumber daya laut dengan tujuan agar potensi yang kita miliki saat ini bisa dinikmati generasi kedepannya,” jelasnya.
Arhawi menegaskan melalui pemerintahannya bersama Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, akan terus berupaya mendorong berbagai elemen untuk melestarikan sumber daya alam laut ini.
“Melalui kegiatan ini, saya sangat berharap ada tambahan pemahaman dalam pengelolaan pesisir dan laut kita. Kita harus memahami mana pengolahan laut yang bertentangan dengan hukum positif maupun hukum adat,” tandas Arhawi. (adm)
Peliput: Kurniawati