BURANGA, Rubriksultra.com- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur) menyoroti kinerja Dinas Pekerjaan umum dan Tata Ruang (PUPR) Butur atas keterlambatan melakukan lelang proyek. Hingga memasuki triwulan ketiga 2019 ini, paket proyek pembangunnan belum seluruhnya dilelang.
Ketua DPRD Butur, Muh. Rukman Basri Zakariah mengaku sudah sering mengingatkan hal itu kepada Kepala Dinas PUPR Butur, Wawan Wardaya dan Bupati Butur, Abu Hasan. Namun, Ia merasa peringatan itu kurang mendapat respon.
“Makanya kami akan panggil (Kepala Dinas PUPR Butur, Wawan Wardaya) dalam waktu dekat. Soal lelang proyek ini harus dipercepat. Utamanya menyangkut jalan poros Waode Buri-Labuan karena kondisinya rusak parah dan betul-betul harus ditangani secara serius,” ungkap Rukman di Butur, Selasa 25 Juni 2019.
Kata Rukman, beberapa titik jalan yang harus secepatnya dikerjakan adalah poros Waode Buri-Petetea, Petetea-Lakansai, dan Lakansai-Lamoahi. Pasalnya, kondisi jalan pada beberapa titik itu sangat memprihatinkan.
“Apalagi jalan ini ada kaitanya dengan arus kebutuhan pokok. Kalau jalan disana terganggu maka kebutuhan pokok juga ikut terganggu. Apalagi lebaran Idul Adha semakin dekat, ini menyangkut kenyamanan arus mudik juga,” paparnya.
Bukan hanya itu, Rukman juga mempertegas bila ada kegiatan yang dikerjakan 2018 lalu namun pembayarannya dilakukan di 2019 untuk tidak dilaksanakan. Sebab hal itu melanggar peratutan yang ada.
Legislator PAN ini juga menyayangkan proses pemeliharaan jalan pada beberapa titik dilakukan dua kali dalam beberapa bulan terkahir. Hal itu dinilai sebagai salah satu bentuk pemborosan anggaran.
“Saya juga heran dengan pemeliharaan jalan itu. Contohnya di depan Dinas Kesehatan Butur, belum lama dilakukan pemeliharaan, sekarang sudah pemeliharaan jalan lagi. Ini pasti ada yang salah,” tegasnya. (adm)
Penulis : Ilham
