BURANGA, Rubriksultra.com- Sekelompok massa yang mengatasnamakan diri Konsorsium Masyarakat Lemo Bersatu (KMLB) mendadak memenuhi kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Utara, Senin 10 Juni 2019. Masa aksi menuntut agar Kepala Puskemas (Kapus) Bone rombo, Kecamatan Kulisusu, Nani Iskandar dicopot karena dianggap tak profesional menjalankan tugas.
Massa aksi langsung diterima Bupati Buton Utara, Abu Hasan. Saat menemui massa, Abu Hasan mengaku laporan tentang kinerja tak profesional Kapus Bone Rombo bukan pertama kalinya mencuat, namun sudah beberapa kali.
Kata dia, kinerja Kapus Bone Rombo saat ini tengah diperiksa Pansus yang dibentuk khusus oleh Inspektorat Butur. Hasilnya akan menjadi dasar dan pegangan kuat pemerintah secara formal untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Kapus.
Abu Hasan juga mengaku sangat mengapresiasi perhatian dari masyarakat yang langsung melaporkan pelayanan pemerintah yang tidak maksimal. Hasil pengamatan langsung maupun tidak langsung dari mahasiswa ini tentu akan menjadi instrumen penguat hasil pemeriksaan dari Inspektorat.
“Sebentar saya akan panggil Inspektur Inspektorat Butur untuk saya dengarkan langsung. Kalau tidak ada laporan tertulis saya minta lisannya,” terangnya.
Terkait beberapa hal yang menunjang prinsip-prinsip kerja Puskesmas, Ketua PDI Perjuangan Butur ini berjanji akan membenahi secara optimal seluruh Puskemas yang ada di wilayah Buton Utara. Sebisanya seluruh Puskesmas terakreditasi agar memiliki standar yang layak seperti halnya di rumah sakit.
“Saya minta adik-adik bersabar, apa yang menjadi aspirasinya sudah ada dimeja. Pun begitu, kita harus selaraskan dengan laporan Inspektorat yang sudah bekerja selama kurang lebih dua bulan agar pemberhentian yang bersangkutan benar-benar sesuai aturan dan bukan karena dendam tapi betul-betul lahir dari keputusan obyektif atas dasar kepentingan masyarakat,” katanya.
Kordinator Lapangan (Korlap), Sumly mengatakan Puskemas Bone Rombo adalah pusat kesehatan tingkat pertama yang mencakup enam wilayah, dua kelurahan dan empat desa. Olehnya Puskesmas Bone Rombo sangat memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
“Sebuah puskemas mesti menjadi palang pintu kesehatan masyarakat disebuah kawasan. Setiap proses promosi, pencegahan, pengobatan terhadap penyakit dimasyarakat menjadi tanggung jawab penuh pimpinan puskesmas beserta jajarannya,” katanya.
Akan tetapi dalam tiga tahun terakhir, sejak Puskesmas Bone Rombo dipimpin Nani Iskandar, pelayanan kesehatan dibawah standar sehingga menyebabkan manajemen pelayanan tak terkontrol dengan baik. Alasan inilah yang membuat masyarakat menginginkan pemberhentian Nani Iskandar agar pelayanan kepada masyarakat kembali berjalan semestinya. (adm)
Penulis : Ilham