BAUBAU, Rubriksultra.com- Letak Kota Baubau yang strategis sebagai daerah perdagangan dan jasa mulai dilirik investor kelas kakap. Baru-baru ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Baubau menerima permohonan izin membangun dari salah satu investor itu.
Tak tanggung-tanggung, investor ini berencana ingin membangun hotel setinggi 10 lantai di Kota Baubau. Rencananya, hotel ini akan dibangun di bilangan Kelurahan Tarafu, Kecamatan Batupoaro.
“Benar, jadi namanya itu Aston Hotel. Surat permohonan izin pembangunan hotel ini sudah kami terima dan sekarang sementara dalam proses perampungan,” kata Kepala DPM-PTSP Kota Baubau, Armin diruang kerjanya, Kamis 22 Agustus 2019.
Kata dia, beberapa perizinan yang harus dipenuhi Aston Hotel saat ini sudah dikantongi. Salah satunya, Nomor Izin Berusaha (NIB).
Lalu Aston hotel juga sudah mengantongi izin lingkungan UKL-UPL yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Baubau. Ditambah surat izin dari Bandara Betombari mengenai pembangunan hotel kontruksi tinggi.
“Artinya surat izin dari bandara ini untuk mendapatkan pernyataan apakah pembangunan hotel disekitar Murhum dan Betombari itu menggangu aktifitas penerbangan atau tidak. Nah, dari bandara sudah menyatakan tidak menghalangi, dan surat izin itu sudah mereka kantongi,” katanya.
Saat ini juga, lanjut Armin, pihaknya masih melihat pemenuhan komitmen penerbitan izin pelengkap lainnya. Komitmen ini akan dikoordinasikan dengan instansi teknis yang berkaitan dengan izin tersebut.
“Misalnya UKL-UPL tadi, khan yang keluarkan Dinas Lingkungan Hidup. Terus Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) seperti dari bandara tadi dan masih ada beberapa instansi lainnya yang berkaitan,” katanya.
Pun demikian, Armin sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat atas rencana investor membangun hotel di Baubau ini. Sebab dampaknya akan sangat besar bagi kemajuan Kota Baubau.
“Paling tidak dengan kehadiran Aston hotel ini dapat meningkatkan daya tampung para tamu kita dari luar apakah itu dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Selama ini kita masih kekurangan untuk hunian hotel,” katanya.
Apalagi Baubau tidak memiliki sumber daya alam seperti tambang maupun industri besar. Makanya gaung Kota Baubau sebagai kota dagang dan jasa perlu didukung oleh sarana dan pra sarana perhotelan yang memadai.
“Baubau harus dikembangkan, seluruh masyarakat harus beckup pemerintah. Saya yakin dengan hadirnya hotel dengan skala besar ini maka akan membuka peluang kemudahan bagi investor lainnya untuk menanamkan modalnya di Kota Baubau,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto