Calon Bupati Petahana Berpeluang Besar Menangkan Pilbup Wakatobi 2020

Hasriadin S.Sos (Harda)

Oleh: Hasriadin S.Sos (Harda)
Penulis merupakan aktivis pemberdayaan/pengamat lokal

PERHELATAN kontestasi Politik Pemilihan Bupati (Peilbup) yang akan diselenggarakan pada September 2020 secara serentak diseluruh Indonesia, menjadi ajang pesta demokrasi yang sudah mulai menyita perhatian publik. Salah satunya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

- Advertisement -

Ada banyak bakal calon (Balon) Bupati Wakatobi, baik secara terang-terangan maupun masih dalam konteks tersirat telah menyatakan kesiapan untuk mengikuti ajang pesta demokrasi lima tahunan itu.

Banyak diskusi-diskusi politik yang mulai menimbang semua figur yang menyatakan ingin menjadi bagian dari ajang kontestasi pesta demokrasi tersebut. Salah satu figur yang menyita banyak perhatian tentunya adalah calon petahana sebagai calon kuat yang banyak diprediksi akan kembali memenangkan kontestasi yakni H. Arhawi, SE.,MM.

Tentu banyak alasan rasional dan objektif yang menjadi pertimbangan. Calon incumbent masih diprediksi akan melenggang dengan mudah untuk melanjutkan masa jabatan pemerintahannya diperiode kedua hingga 2026 nanti di Bumi Syurga Nyata Bawah Laut Yang Bersinar (Wakatobi).

Salah satu hal yang paling menarik adalah kekuatan partai politik besutan calon petahana di Kabupaten Wakatobi. Adalah Partai Golongan Karya (Golkar) Wakatobi dengan perolehan sembilan kursi di DPRD Kabupaten Wakatobi yang melampaui prestasi parpol lain sejak sekian tahun.

Disisi lain, ada investasi politik yang pernah ditorehkan calon petahana pada kontestasi Pilgub Sultra melalui keterlibatan Bung Achmad Aksar. Sebagai Ketua Satuan Kerja Pemenangan yang memenangkan pasangan Calon Gubernur Sultra, Ali Mazi-Lukman Abunawas yang diusung oleh koalisi Partai Golkar-Nasdem cs.

Keterlibatan Tim Satuan Kerja Pemenangan dibawah Komando Bung Achmad Aksar, tentu akan menjadi nilai plus sekaligus ikatan historis perjuangan politik dimata Gubernur terpilih, Ali Mazi. Kedekatan itu juga yang membuat lahirnya wacana bahwa ada peluang yang begitu besar untuk terjadi Koalisi Golkar-Nasdem di Pilkada Wakatobi.

Baca Juga :  Kenapa Harus Ada “Kawin Paksa” Sultra Daratan dengan Sultra Kepulauan di Pilgub Sultra?

Ali Mazi juga tentu akan memberi efek positif dalam konteks politik kepada calon petahana bila terjadi koalisi partai tersebut.

Hal kedua, adanya peluang koalisi nasional dalam peta koalisi tingkat daerah. Dimana koalisi PDIP, Golkar dan Nasdem menjadi kekuatan Politik yang mengantarkan Presiden Jokowi ke periode kedua berpasangan dengan KH. Ma’ruf Amin.

Jika ini terjadi di Wakatobi maka semakin meyakinkan publik bahwa Pilbup Wakatobi telah “Selesai” sebelum pertandingan dimulai. Memperkuat keyakinan bahwa calon bupati petahana akan melenggang dengan mudah untuk melanjutkan pemerintahannya ke periode kedua.

Dengan terbuka lebarnya peluang Koalisi Golkar–PDIP–Nasdem dan partai lainnya yang memiliki kesepemahaman ide dan gagasan untuk membangun Wakatobi maka akan menjadi sejarah baru dalam perpolitikan tingkat daerah. Putra-putra terbaik Sulawesi Tenggara yang telah teruji mampu berkiprah baik pada skala daerah maupun secara nasional akan berada pada satu panggung yang sama.

Ridwan Bae, sebagai Ketua DPD Golkar Sultra (Bupati Muna 2 periode/Anggota DPR RI), Ir. Hugua sebagai tokoh PDIP Sultra (Bupati Wakatobi 2 Periode/Anggota DPR RI terpilih dari PDIP) dan Ali Mazi, kader Partai Nasdem plus Gubernur Sultra, tentu akan memberi efek positif bagi calon petahana dan pasangan calon wakilnya nanti bila koalisi yang dimaksudkan terjadi.

Peta kekuatan ketiga partai tersebut di DPRD Kabupaten Wakatobi sebesar 17 Kursi atau 68 persen dari total jumlah kursi DPRD Wakatobi. Itu adalah kekuatan yang sangat rasional yabf dinilai akan mampu mengantar calon petahana untuk memenangkan Pilkada dengan mudah.

Sangat tidak menutup kemungkinan ada partai lain yang ikut serta dalam koalisi tersebut sehingga wacana bupati petahana berpeluang melawan kotak kosong pula adalah sesuatu yang sangat terbuka untuk terjadi dan itu sangat rasional bila menilai peta koalisi yang mungkin terjadi.

Baca Juga :  Jayalah Pemuda, Jayalah Bangsa

Dalam mengamati eskalasi politik tingkat lokal Wakatobi, saya melihat bahwa belum ada figur bakal calon peserta kontestasi politik Pilkada Wakatobi yang secara vulgar mengkonsolidasikan diri, menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra tanding dari calon petahana. (***)

Facebook Comments